Tunda Acara Rekreasi

Karikatur Ilustrasi

Puncak musim hujan sedang berjalan, di-iringi awan hitam dan tebal. Hujan turun tanpa henti. Seluruh pesawat akan diguncang, dan bisa mengarah turbulensi (naik turun tiba-tiba). Di laut, beberapa perairan berpotensi memiliki tinggi gelombang sampai 4 meter, bisa “menelan” kapal berbobot kurang dari 3000 dwt. Bahkan banyak pelabuhan melakukan jeda operasional. Area wisata pegunungan juga tutup karena ancaman longsor.
Hampir seluruh kawasan Jawa sedang digelayuti arak-arakan mendung, sampai comulus-nimbus (yang tebal dan menghitam). Hujan turun tanpa henti, dengan intensitas curah sampai 150 mm. Pandangan lulintas di jalan tolterbatas, karena tertutup curah hujan deras. Perlu pertimbangan cermat untuk melakukan perjalanan jarak jauh, dengan kapal laut maupun maskapai penerbangan. Terutama kebiasaan rekreasi (wisata) akhir pekan.
Tujuan rekreasi pegunungan paling populer di Jawa, kawasan Puncak, di Bogor, sudah ditutup karena tertimbun longsor.Kawasan yang lain jugaa mesti diwaspadai.Sepanjang jalan menuju tempat wisata, sudah nampak licin dan basah pula akibat diguyur hujan. Karena itu perlu ekstra waspada, terutama pada tujuan wisata alam (plantations tour) saat di pantai atau di pegunungan. Bencana longsor dan badai bisa menyergap tiba-tiba.
Andai harus dilakukan, seyogianya memilih tujuan wisata terdekat. Kewaspadaan di dalam arena wisata juga tak kalah pentingnya. Banyak aksiden terjadi, umumnya disebabkan kurangnya pemeliharaan tempat wisata yang buruk. Ada tempat wisata yang kurang memperhatikan keselamatan, kurang perawatan. Sampai menyebabkan korban jiwa. Terutama kawasan pantai, perlu lebih banyak penjagaan.
Ingat bencana ke-wisata-an pada puncak penghujan, semusim lalu (19 Pebruari 2017). Bencana tanah longsor terjadi di kawasan wisata paling masyhur di Indonesia, Kintamani, Bali. Menyebabkan korban jiwa 12 warga masyarakat setempat. Itu menunjukkan, bahwa daya dukung alam makin menyusut. Sehingga rentan menimbulkan longsor. Padahal kawasan Kintamani, merupakan area wisata kehutanan (seharusnya paling aman).
Kawasan (kecamatan) Kitamani, menyimpan keindahan danau (dan gunung) Batur. Sampai musisi (Ebiet G AD) menulis syair lagu, tentang “gadis gadis kecil yang menjajakan cincin.” Selain perbukitan Kintamani, primadona sesungguhnya, adalah danau Batur. Bentuknya melengkung bagai bulan sabit. Sebagai wadah tampungan (catchment area) air hujan, ramah dilayari dengan perahu. Seluruhnya berada di kawasan hutan.
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memberitahukan curah hujan tinggi. Angin dan badai bisa datang di darat (berupa puting beliung), bisa di laut, juga bisa di udara. Beberapa bandara juga sering men-delay penerbangan. Antaralain bandara Husein Sastranegara (Bandung), bandara Adisucipto (Yogya), bandara Abdurrahman Saleh (Malang) serta bandara Sultan Badarudin (Palembang). Perjalanan udara terasa bagai sport jantung.
Ini saatnya menunda agenda rekreasi.Maka seyogianya, rekreasi memilih area sekitar perkotaan. Misalnya mendatangi museum atau taman kota. Hampir seluruh daerah memiliki situs sejarah dan museum (tempat wisata kebangsaan). Sehingga manfaatke-wisata-an bisa memperoleh penjelasan sejarah. Menjadi pencerahan wawasan nasional
Wisata bersifat spirit dan religi, juga bisa dilakukan pada kawasan hutang lindung. Sekaligus obyek penelitian pendidikan, dan pembiasaan pelestarian lingkungan. Di berbagai daerah propinsi banyak bertebaran wisata pada hutan lindung. Yang terkenal misalnya, di Lembang, Bandung, terdapat makam pahlawan nasional Otto Iskandardinata, di perbukitan yang asri. Di Malang (Jawa Timur) terdapat wisata alam yang tidak terancam longsor.
Maka misi wisata sebagai re-kreasi mesti dijaga benar. Serta tetap berlaku sopan dan waspada. Harapan rekreasi seyoginyanya tidak berubah menjadi musibah bencana. Namun sebenarnya rekreasi di rumah, bercengkerama dengan keluarga, juga tak kalah hebat manfaatnya.

———- 000 ———–

Rate this article!
Tunda Acara Rekreasi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: