Tunggak Rp9 Miliar, RSUD dr Moh Saleh Krisis obat

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Akibat memiliki tunggakan hutang sebesar Rp 9 miliar pada distributor obat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo mengalami krisis obat-obatan dan pasien yang berobat terancam terlantar.
Krisis obat-obatan itu, diketahui setelah sejumlah dokter spesialis melaporkan masalah itu, melalui pesan singkat di dalam group WA bernama new komed RSUD dr Mohammad Saleh kota Probolinggo.
Ketua Komite Medic RSUD dr Mohammad Saleh, dr Bambang Sukotjo, Kamis (4/1), berharap pihak manajemen RS segera merespon masalah ini, agar tidak berlarut-larut karena secara tidak langsung, akan berdampak pada penanganan pasien.
Selama ini untuk menyiasati krisis obat itu, pihaknya terpaksa mengambil obat dari luar apotik rumah sakit, dengan harga lebih mahal. “Ada sejumlah obat penting, yang kebutuhannya sangat mendesak untuk perawatan pasien. Salah satunya, yakni obat untuk penangan pasien penyakit saraf,” kata Bambang.
Dia menyebutkan terjadinya kekosongan beberapa obat di apotik RSUD Dr. Moh Saleh ini karena pihak rumah sakit masih memiliki hutang obat kepada distributor yang hingga saat ini belum terbayar. Hal ini terungkap saat pihaknya melakukan evaluasi pada bulan Oktober-2017 lalu.
Sebelumnya besar hutang belum terbayar sebesar Rp.6 milliar, kemudian pada Oktober-2017 menjadi Rp.9 milliar lebih. “Masalah hutang obat kepada distributor belum terbayar ini, saya tahu setelah melakukan evaluasi pada bulan Oktober-2017 lalu. Yang mana hutang tersebut hingga saat ini belum dibayar oleh pihak managemen rumah sakit,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, akibat kekosongan obat ini pengaruhnya pada pelayanan klinik. Karena dokter mau mengevaluasi perkembangan pasien tidak bisa. “Misal pasien si A perlu diberi obat, namun setelah dokter memberi resep obat, ternyata stok obat yang dibutuhkan pasien si A itu stoknya kosong,” sebutnya.
Disamping itu, kata dokter Bambang, adanya kekosongan stok obat di apotik RSUD Dr. Moh Saleh ini juga sangat dikeluhkan oleh pasien, khususnya pasien BPJS. Karena pasien BPJS terpaksa harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli obat di apotek luar, ungkapnya.
“Hal ini saya ungkapkan tidak ada tendensi apa apa. Kenyataan ini saya katakan, saya hanya ingin memperbaiki rumah sakit ini. Terus terang saja rasanya kalau melihat keadaan ini teman teman dokter berkeluh kesah dan sedih,” tambahnya. [wap]

Tags: