Ubah Imej Dolly Lewat Fashion Show

Model mengenakan batik Dolly saat berlenggok di catwalk depan Dolly Saiki Point, Kamis (21/12) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Surabaya, Bhirawa
Model cantik dan tampan berlenggok di atas karpet merah mengenakan batik Dolly di depan Dolly Saiki Point, Kamis (21/12) kemarin. Fashion show ini merupakan lanjutan dari Tugas Akhir (TA) Gracia Asterina di Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) UK Petra, yakni Fashion Fotografi. Dipilihnya tempat eks lokalisasi ini guna memperbaiki citra Gang Dolly yang dulu dikenal negatif.
Sebanyak 15 foto model mengenakan batik Dolly dipamerkan. Pengambilan tempat juga berada di sekitaran Jalan Putat Jaya. Beberapa Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga tak mau kalah. Bahkan, Gracia mengakui bahwa UKM-UKM di Dolly perlu diselamatkan.
“Ini memang untuk mempromosikan UKM di Dolly, terutama batiknya. Tiga produk batik Dolly ini adalah Alpujabar, Jarak Arum dan Canting Surya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 12 baju dari bahan batik dan sepatu UKM Dolly yang dikenakan tujuh model saat berlenggak-lenggok di catwalk. Enam di antaranya merupakan baju batik yang ada dalam karya fotografi yang ikut dipamerkan.
Selain itu, lanjut dia, perhelatan ini juga bertujuan ikut mempromosikan produk batik hasil produksi UKM Dolly. Karena menurut Gracia, sangat disayangkan produk dengan kualitas bagus tersebut promosinya masih kurang. Dalam memamerkan karyanya, Gracia lebih memilih lewat visual fotografi karena lebih ditangkap oleh anak muda.
“Saya memilih jalur promosi melalui visual fashion fotografi, karena lebih fresh dan fashionable yang bisa menyasar ke kalangan anak muda,” imbuhnya.
Dalam pagelaran fashion show ini, Gracia memilih tajuk ‘Dollymorphosa’. Menurutnya, Dolly ini ibarat kupu-kupu yang terus bermertamorfosis dari yang biasa menjadi bentuk yang lebih indah. “Gang Dolly ini, dulu orang selalu menganggapnya negatif. Tapi, sekarang tempat ini sudah berubah dengan banyaknya produk UKM yang dikirim ke luar negeri,” terangnya.
Pada kesempatan sama, Camat Sawahan, Yunus mengaku bahwa batik Dolly bisa melejit jika dipromosikan oleh kalangan mahasiswa. Untuk saat ini omset batik Dolly per bulan mencapai Rp 40-50 juta. “Kalau ad yang cocok langsung dibeli, tidak usah diangan-angan,” tuturnya. [geh]

Rate this article!
Tags: