Ulama NU Bahas Strategi Pemenangan Khofifah-Emil

Calon bacagub dan bacawagub, Khofifah-Emil Dardan saat mendaftkar ke Kantor KPU Jatim. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Para tokoh dan ulama senior Nahdlatul Ulama (NU) kultural di Jawa Timur, kembali berkumpul di Gedung Astranawa, Jalan Gayungsari Timur, Surabaya, Sabtu (2/2) sore. Hadir pula bakal Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Diakui Khofifah, ini yang pertama baginya. Tapi bagi para tokoh-ulama Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN), pertemuan ini adalah yang kali keempat. Pertemuan itu Rapat Koordinasi dalam Rangka Pemenangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jawa Timur 2018.
Tokoh dan ulama yang hadir di antaranya, mantan Bendahara PBNU, Haji Masnuh, mantan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Choirul Anam, dan beberapa ulama lainnnya.
“Yang hadir pada hari ini, itu adalah influenser, para endoser yang kemarin juga para influenser, para endoser itu posisinya di atas relawan sebetulnya,” kata Khofifah di sela rapat.
Karena mereka (relawan PPKN) ini, lanjutnya, tidak melakukan pergerakan day to day, yang harus menyasar komunitas tertentu. “Kalau para influenser, para endoser itu yang didatangi oleh komunitas. Ini adalah kalangan NU kultural senior, posisinya di tengah-tengah masyarakat.”
Para influenser dan endoser ini, menurut ketua umum PP Muslimat NU, adalah tokoh-tokoh berpengaruh di lingkungannya masing-masing. “Oleh karena itu, ini akan menjadi bagian yang bisa merakit gerakan-gerakan relawan dengan maksimalisasi untuk mengkonversikan gerakan relawan menjadi suara. Kira-kira gitu,” tandas mantan Menteri Sosial ini.
Inisiator sekaligus Koordinator PPKN, Choirul Anam menambahkan, selain untuk meneguhkan kembali 9 Pedoman Politik Warga NU hasil Muktamar Yogjakarta 1989, rapat ini sekaligus memperkuat basis dukungan ke Khofifah-Emil. Terutama meminimalisir potensi kecurangan di TPS.
Menurut Cak Anam –sapaan Choirul Anam, hitung-hitungan suara di atas kertas, Khofifah akan menang. Namun, kemungkinan kalah akibat kecurangan juga besar. Maka perlu strategi jitu untuk meminimalisir potensi kecurangan suara.
“Karena di atas kertas, tadi saya gambarkan, Khofifah itu di atas kertas menang, tapi di balik kertas kan belum tentu. Ini yang sedang kita lakukan dan kita bentuk relawan PPKN ini mulai di tingkat provinsi sampai TPS, basis TPS,” paparnya. [cty]

Tags: