Unesa Tambah Tiga Prodi, Trunojoyo Empat

Surabaya, Bhirawa
Pilihan program studi (prodi) bagi calon mahasiswa baru kian variatif. Ini lantaran sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Panlok 50 Surabaya menawarkan prodi baru untuk diikutkan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), maupun jalur mandiri tahun ini.
PTN yang membuka prodi baru ialah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Di Unesa, tahun ini membuka tiga prodi baru, yakni S1 Gizi, S1 Pendidikan Ekonomi, dan S1 Pendidikan IPS.
“Total ada 72 prodi se Unesa dengan total kuota 5.000 mahasiswa baru. Cuma, angka ini belum persis tepatnya,” kata Wakil Rektor I Unesa Yuni Sri Rahayu, Senin (30/1).
Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Unesa Eko Wahjudi menambahkan, daya tampung untuk prodi baru S1 Pendidikan Ekonomi sekitar 40 kursi. Komposisinya bakal lebih ditambah ke SBMPTN dibanding SNMPTN.
“Di jalur SNMPTN, antara nilai rapot, prestasi, dan kualitas mahasiswa ketika berkuliah tidak seimbang. Makanya lebih ditambah ke SBMPTN,” terangnya.
Sementara UTM membuka empat prodi baru, yaitu S1 Teknik Mesin, S1 Sistem Informasi, S1 Mekatronika, dan S1 Sumberdaya Perairan. Untuk SNMPTN, pagu untuk S1 Sistem Informasi 30 mahasiswa baru.
“Sedangkan untuk S1 Mekatronika, S1 Teknik Mesin, dan S1 Sumberdaya Perairan, masing-masing 15 mahasiswa baru. ,” ujar Kepala Kerjasama dan Humas UTM Mukhlis. Dengan begitu, lanjut dia, total prodi yang ditawarkan UTM berjumlah 26 dengan total kuota 4.500.
Di sisi lain, PTN lain seperti Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), serta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) memilih untuk tidak menambah jumlah prodi yang ada.
Dengan begitu, ITS tahun ini tetap menawarkan 35 prodi kepada calon mahasiswa baru (maba). 29 prodi di antaranya tingkat sarjana, sedangkan enam sisanya diploma. 35 prodi tersebut tersebar di delapan fakultas ITS. Tujuh fakultas membuka prodi sarjana yang menerima mahasiswa baru melalui beberapa jalur di antaranya SNMPTN, SBMPTN, dan Program Kemitraan dan Mandiri (PKM).
Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa dan Pengelolaan Kuliah Bersama ITS Siti Machmudah mengatakan, persentase untuk tiap jalur terdiri dari 30 persen untuk SNMPTN, 40 persen untuk SBMPTN, dan 30 persen untuk PKM. SNMPTN hanya menerima siswa dari penjurusan eksakta. Sedangkan SBMPTN dan PKM menerima siswa dari penjurusan non-eksakta untuk prodi-prodi tertentu. “Tidak semua prodi menerima siswa dari penjurusan non-eksakta,” pungkas Siti. [tam]

Tags: