Ungkapan Rasa Syukur, Ingin Tangkapan Melimpah

Sejumlah nelayan berebut kepala sapi saat melepas sesajian di tengah laut di acara petik laut, Senin (13/3). [hilmi husain]

Ritual Petik Laut oleh Nelayan
Pasuruan, Bhirawa
Ribuan masyarakat nelayan pesisir pantai utara Kota Pasuruan menggelar upacara adat petik laut. Ritual petik laut yang dipusatkan di Kelurahan Ngemplakrejo Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan sebagai ungkapan rasa syukur atas diberikannya rejeki yang berlimpah serta agar dijauhkan dari marabahaya ketika menjalankan aktivitasnya.
Sebelum puncak upacara petik laut ditandai dengan melarung (melepas) sesajian ke laut, warga menggelar doa bersama-sama di kampung nelayan yang berdekatan dengan pantai.
Dalam acara ini sekitar 92 kapal nelayan berukuran besar serta puluhan kapal berukuran lebih kecil berduyun-duyun menuju tengah laut atau sekitar 5 kilometer dari bibir pantai untuk melarung sesajian berupa kepala sapi beserta beberapa ekor hewan ternak seperti ayam, bebek dan bunga tujuh rupa.
Ketika sesajian dilemparkan ke laut, para pria yang mengikuti ritual ini tanpa dikomando langsung menceburkan diri berlomba mengambil sesajian, kecuali kepala sapi untuk dibawa pulang. Menurut beberapa warga, sesajian ini dipercaya bisa mendatangkan rejeki pada tahun mendatang.
“Insyaallah rejekinya berlimpah jika bisa mengambil sesajian yang dilarung ke laut,” tandas Abdul Hadi, salah seorang nelayan yang ikut dalam prosesi ini, Senin (13/3).
Selain sesajian, para pemilik kapal juga berebut mengambil air laut yang bercampur kembang tujuh rupa guna disiramkan ke kapal dan peralatan mencari ikan mereka seperti jala dan pancing.
Sebagian besar nelayan mengakui dengan disiram air laut yang sudah dicampur kembang tujuh rupa itu, diharapkan kapal dan peralatan mereka akan mendatangkan hasil tangkapan yang berlimpah serta dihindarkan dari kerusakan. Setelah puas berebut sesajian di laut, para nelayan ini kembali ke kapal mereka masing-masing dan menikmati tumpeng yang sudah mereka bawa dari darat.
“Selain ungkapan rasa syukur dan bisa mendatangkan rezeki, juga berharap selama menjalani pekerjaan dijauhkan dari marabahaya serta mendapat tangkapan ikan lebih melimpah,” kata Hidayat, nelayan lainnya.
Sementara itu, Wali Kota Pasuruan H Setiyono menyampaikan petik laut akan terus dilestarikan sebagai tradisi yang diharapkan mampu menggaet wisatawan dari luar daerah. Selanjutnya, kedatangan wisatawan nanti diharapkan bisa menunjang perekonomian nelayan di kawasan pesisir Kota Pasuruan.
“Tradisi petik laut ini akan kami lestarikan terus agar menjadi ikon Kota Pasuruan, sekaligus bisa menggaet wisatawan agar berkunjung ke Pasuruan. Dengan demikian, otomatis menjadi penambah ekonomi nelayan pesisir utara di Kota Pasuruan,” ujar H Setiyono. [Hilmi Husain]

Tags: