UPT Disnak Jatim Siapkan Sapi Madura ke Tingkat Nasional

8-racPemprov Jatim, Bhirawa
Unit pelaksana Teknis (UPT) Dinas Peternakan  (Disnak) Jatim yang ada di Pamekasan, Madura terus berupaya melangsungkan pemilihan dan menyeleksi bibit unggulan agar bisa menghasilkan sapi unggulan yang bisa membawa nama Sapi Madura siap ke tingkat nasional.
Kepala Dinas Peternakan, Ir Maskur MM mengatakan, seluruh sapi Madura yang murni akan melalui proses seleksi dan mengambil sari yang terbaik. “Awalnya sudah dimulai tahun 2010 dengan menyeleksi 100 ekor sapi, dan dipilih yang bobot dan besarnya sesuai standar nasional,” katanya, Minggu (7/12).
Dijelaskannya, dari ratusan ekor sapi Madura ini akan dijaring menjadi 12 ekor. Kemudian sapi-sapi ini akan diberikan treatment khusus di UPT Pamekasan. Hasil karantina ini diajukan ke Jakarta dan terpilihlah 7 ekor sapi yang memenuhi standar nasional. “Yang sudah memenuhi standar ini secara otomatis akan diakui secara internasional,” paparnya.
Sementara pada tahun 2014 juga sudah ada 20 ekor sapi Madura yang disiapkan untuk menjadi sapi unggulan. Sapi ini memiliki panjang badan dan tinggi pundak yang sudah diakui secara nasional.
Nantinya sapi-sapi unggulan ini akan diambil bibitnya dan dikembangkan ke berbagai daerah. Karena saat ini sudah banyak daerah yang memesan bibit unggul sapi Madura. Sebut saja lembaga-lembaga nasional seperti Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, BBIB Lembang, BBIB Pelaihari yang sudah memesan bibit ber SNI ini untuk mengembangkannya di luar Madura.
Sementara itu, Kepala Seksi Kawasan dan Pembibitan Disnak Jatim, Nur Ismanto menjelaskan, untuk tahun 2015 dinas peternakan memiliki 3.152 sapi Madura pejantan dan sekitar 3.500 sapi betina ber SNI yang siap dikirim keluar Jatim untuk dikembangkan.
“Harapannya memang Sapi Madura akan seperti Sapi Bali yang bisa setingkat nasional. Walaupun kelak sapinya dipelihara di Aceh, namanya sapi tersebut tetap sapi Madura. Tiap tahun juga akan ada supply demand bibit,” katanya.
Nantinya daerah yang membutuhkan ini diwajibkan membuat surat rekomendasi. Bibit sapi ini hanya untuk pengembangan bukan untuk pemotongan. “Nanti ada MoU antara kedua belah pihak agar sapi-sapi ini tidak untuk dipotong,” katanya.
Upaya penyeleksian bibit ini mengacu pada kejadian sebelumnya, banyak sapi Indonesia yang diselundupkan ke Malaysia lewat Entikong. “Di sana banyak sapi Indonesia yang diklaim sapi Malaysia. Karenanya sapi Madura ini di daftarkan di Sumberdaya Genetic Hewan (SDGH), Supaya tidak diakui daerah lain,” tandasnya.
Diungkapkannya, saat ini sudah ada beberapa daerah yang menyatakan berminat terhadap Bibit sapi Madura berkualitas ini. Di antaranya, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan selatan, Sumatera juga Riau dan Jambi. Antok mengakui jika masalah sapi nasional masih dikuasai Sapi Bali. Meski kebutuhan daging sebenarnya bukan pada masalah jenis sapinya. [rac]

Tags: