Urung Nyaleg, Kadishub Kota Malang Lapor Plt Wali Kota

Kusnadi

Kota Malang, Bhirawa
Kusnadi Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, membatalkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 mendatang.
Pembatalan pencalonan itu ia sampaikan langsung kepada Plt Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji. Pasalnya, ia sebelumnya telah mengajukan pengunduran diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
“Mulai hari ini, saya sudah menghadap ke Pak Wali bahwasanya saya tidak jadi men-caleg-kan diri,” kata Kusnadi.
Lebih lanjut, ia juga membuat surat resmi kepada Wali Kota Malang untuk membatalkan permohanan yang telah diajukan sebelumnya. “Surat (pengunduran) itu kami tarik agar tidak ditandatangani Pak Wali,” tukas Kusnadi Selasa (17/7 ) kemarin.
Ia beralasan keluarga tidak mengizinkan. Sabtu (14/7) kemarin pihaknya memanggil semua keluarga untuk bermusyawarah. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk mengurungkan naitnya dalam pencalonan.
Sebelumnya, ia mengaku sempat berniat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDI-Perjuangan.
Sementara itu, politisi perempuan diperkirakan berpeluang besar dalam pilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Selain diatur dalam PKPU untuk memenuhi kuota sebanyak 30 persen, partai politik yang menilai jika politisi perempuan memiliki potensi besar untuk menarik suara.
Ketua DPD Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengutarakan peluang kaum perempuan di legislatif sangat besar. Karena mereka memiliki bazis masa yang riil.
Pria yang baru saja terpilih menjadi Wakil Wali Kota Malang bersama Sutiaji itu, mengaku jika partainya mengusung lebih banyak politisi perempuan.
Total ada 17 politisi perempuan dari kalangan profesional dan pengusaha muda yang didaftarkan. Menurut dia peluangnya sangat besar.
“Tahun ini kader perempuan kami lebih banyak dibanding lima tahun lalu,, dan kami yakin mereka bisa terpilih,” paparnya.
Lebih jauh dia menilai jika kader perempuan dan kader muda yang diusung akan mampu memenuhi target nasional Golkar sebesar 20 persen.
Dia semakin optimis lantaran kader yang diusung tak hanya dari nama-nama baru melainkan juga para senior yang lebih dulu berkecimpung di dunia politik.
“Kami optimis mampu memenuhi kuota sebesar 20 persen,” pungkasnya.
Hal serupa juga disampaikan , Hanan Djalil Ketua DPD Nasdem Kota Malang menyebut jika perempuan memiliki kekuatan suara yang besar. Rata-rata kader yang ia usung untuk ikut serta dalam pileg pun memiliki katar belakang dengan jumlah massa yang besar.
“Jadi bukan lagi sebagai pelengkap. Kader perempuan kami basis kekuatannya besar, dan kami letakkan di nomor satu. Mereka siap bersaing dengan kader laki-laki,” katanya pada wartawan di sela-sela proses pendaftaran yang dilakukan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang kemarin.
Menurut Hanan, ada 13 kader perempuan yang didaftarkan dari total 45 kader yang diusung sebagai caleg. Rata-rata berasal dari kalangan anak muda dengan rentan usia mulai dari 21 tahun.
Selain mengedepankan kader perempuan, Hanan menyebut jika Nasdem juga membuka peluang besar bagi kalangan muda. Sehingga, selain mengusung petahana ia juga mengajukan beberapa nama baru yang dinilai mampu mempersegar pilihan.
“Melihat kader kami, Nasdem optimis mampu merebut kursi sebagai ketua DPRD Kota Malang,” ujarnya. [mut]

 

Tags: