Usai Dilantik Bupati Sidoarjo, Kerja Komisi Irigasi Ditunggu Hasilnya

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, melantik anggota Komisi Irigasi Kab Sidoarjo. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Komisi irigasi (KI) di Kabupaten Sidoarjo, dikukuhkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, Senin (23/12) kemarin. Harapannya supaya penggunaan air di Kab Sidoarjo bisa digunakan secara seimbang. Mulai dari hulu sampai hilir.
Bupati Saiful Ilah juga berharap, setelah KI Sidoarjo yang anggotanya berasal dari kalangan OPD terkait dan kalangan perusahaan itu, harus segera bekerja melaksanakan tugas sebaik- baiknya.
“Manuk derkuku menclok ning mejo, mari dikukuhkan ayo dhang kerjo ( setelah dikukuhkan supaya segera kerja. Red),” komentar Bupati Saiful Ilah, usai melantik anggota KI Sidoarjo itu, di hall room Sun City hotel.
Menurut Bupati Saiful Ilah, karena di wilayah Kab Sidoarjo itu butuh air untuk irigasi dan juga butuh untuk air bersih. Ini dikarenakan kondisi saat ini sungai-sungai di Kab Sidoarjo banyak sampah dan enceng gondok. Dalam kondisi musim hujan saat ini bisa bahaya, diantaranya bisa mengakibatkan air sungai meluap dan banjir.
Dalam kesempatan pelantikan KI Sidoarjo itu, Lailiyah, perangkat Desa Banjar Asri Kecamaan Tanggulangin, mengatakan di desanya saat ini bila musim hujan air sungainya meluap-luap. Karena dari hulu, air sungainya dilos semua. Otomatis wilayah desanya yang termasuk hilir, airnya sampai meluap.
Tetapi sebaliknya, bila saat musim kemarau, sungai di desanya tidak mendapat air. Sehingga dalam setahun petani padi hanya bisa menanam padi sebanyak satu kali saja.
“Selain ini sungai di desa kami mendapat kiriman sampah dari wilayah hulu,” katanya.
Dirinya berharap, komisi irigasi Sidoarjo bisa mencari solusi bagi wilayah-wilayah desa yang berada di wilayah hilir.
Farida, perangkat Desa Kalitengah Kec Tanggulangin, juga memberikan laporannya, kalau sungai yang melewati desanya hampir satu kilo meter itu, dipenuhi tumbuhan enceng gondok.
“Khawatirnya desa kami banjir, sebab kondisi geografis sungai lebih tinggi dari desa,” katanya.
Warga Desa Gisik Cemandi Kec Sedati, juga melaporkan sungai yang melewati desanya juga dipenuhi sampah. Akibatnya saat musim kemarau, petani padi yang berada di wilayah hilir itu, setahun hanya bisa satu kali menanam padi.
Karena lahan sawah tidak produktif lagi, petani padi sudah banyak yang menjual lahan sawahnya. Ada untuk keperluan perumahan juga untuk industri.
Kepala Dinas PUBM dan sumber daya air (SDA) Kabupaten Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih, mengatakan sesuai Permen PUPR No.17/2015, komisi irigasi harus aktif dalam menyediakan kebutuhan air untuk irigasi dan kebutuhan pihak pemakai air lainnya seperti PDAM dan perusahaan. Supaya kebutuhan air mulai hulu sampai hilir terpenuhi. (kus).