Usai Lebaran, Pekerjaan Fisik di Kota Madiun Dimulai Lagi Sampai Titik Tepi

Pembangunan yang sebelumnya sempat terhenti sejak H-7 lebaran lalu, sekarang sudah mulai bergulir kembali. Tampak salah satunya, pembangunan saluran di jalan Mayjen Sungkono Kota Madiun, kini mulai pengerjaan kembali. [sudarno/bhirawa].

Kota Madiun, Bhairawa
Usai Lebaran pembangunan fisik di Kota Madiun kembali dimulai lagi pengerjaan proyeknya. Pembangunan yang sebelumnya sempat terhenti sejak H-7 lebaran lalu, sudah mulai bergulir kembali sekarang ini. Salah satunya, pembangunan saluran di jalan Mayjen Sungkono di Kelurahan Nambangan Lor Kecamatan Manguharjo.

“Pembangunan fisik di Kota Madiun memang diupayakan menyeluruh. Tidak hanya tengah kota, tetapi juga sampai di titik-titik pinggiran. Pekerjaan sudah mulai lagi. Pekerjaan memang kita hentikan sebentar karena lebaran. Saat ini sudah mulai lagi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemerintah Kota Madiun, Suwarno, Rabu (11/5).

Menurut Kepala Dinas PUTR Suwarno, semua pekerjaan fisik memang dihentikan sejak H-7 lebaran lalu hingga H+7 kemarin. Sebelum itu, pekerjaan sudah berjalan sejak sebelum puasa.

Tak terkecuali gorong-gorong di Kelurahan Nambangan Lor. Bahkan, semua material pembangunan wajib bersih dari jalan dan trotoar. Sebelum penghentian sementara tersebut. Harapannya, tidak mengganggu akses pemudik. Namun, saat ini pekerjaan telah dimulai kembali.

”Pembangunan atau lebih tepatnya pelebaran saluran memang terus dilakukan. Jadi sudah ada pemetaan titik-titik yang perlu pelebaran dan urutannya mana saja,” kata Suwarno menjelaskan.

Pelebaran jalan itu lanjutnya, penting sebagai upaya pemerintah mengatasi banjir. Suwarno menyebut kondisi Kota Madiun ibarat piring secara geografis. Yakni, bagian tengah lebih rendah dibanding bagian tepi. Air hujan tidak bisa langsung dibuang ke sungai. Karenanya, butuh pompa untuk membuang air yang menggenang.

Namun, kata dia, saluran yang dulu kurang bisa menampung air hujan. Tak heran, terjadi genangan ke jalan hingga dalam rumah. Pelebaran saluran ini sekaligus untuk memberikan ruang lebih besar sebelum air dipompa keluar.

”Titik-titik ini tidak hanya di tengah kota. Ada juga di kawasan pinggir. Prinsipnya, pembangunan saluran berkelanjutan,” pungkas Kepala Dinas PUTR. [dar.gat]

Tags: