Wabup Bondowoso Ingatkan BST Kemensos Dimanfaatkan dengan Bijak

Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat saat memantau langsung pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos untuk warga Bondowoso di Kantor Pos setempat. [Ihsan Kholil/Bhirawa]

[/caption]Bondowoso, Bhirawa
Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos untuk 13.405 warga kabupaten Bondowoso Jawa Timur cair mulai, Tanggal 19 hingga 23 Mei 2020 mendatang. Pencairan dengan nominal Rp600ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diserahkan melalui Kantor pos di tiap-tiap kecamatan, dan ada pula yang dilakukan dengan model mengumpulkan beberapa desa dalam satu tempat.
Wakil Bupati Bondowoso H Irwan Bachtiar Rahmat, S.E, M.Si yang hadir dalam kegiatan pencairan hari pertama di Kantor Pos Bondowoso mengingatkan, agar hendaknya BST tersebut dimanfaatkan dengan bijak oleh masing-masing penerima. Mengingat, masa pandemi Covid-19 ini tak ada yang tahu secara pasti kapan akan berakhir.
“Tolong dimanfaatkan, jangan sampai sepulang dari sini langsung ke pasar beli emas. Tolong, karena pandemi Covid-19 ini, tak tahu kapan berakhir. Dimanfaatkan bantuan pemerintah ini, sehingga betul-betul bermanfaat,” jelasnya, Selasa (19/5).
Sementara, di Kabupaten Bondowoso banyak ditemui Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos yang tak tepat sasaran.
Seperti terjadi di Desa Jetis, Kecamatan Curahdami, terdapat nama salah seorang istri perangkat desa yang diduga masuk daftar penerima. Wabup Irwan menjelaskan, bahwa kesalahan data ini sebenarnya kesalahan data dari pusat. Kendati demikian, bantuan tersebut hendaknya tetap diterima, namun kemudian diberikan kepada mereka yang berhak.
“Harapan kami, daripada uang itu kembali, diterima saja. Tapi, tolong diberikan kepada yang berhak,” tegasnya. Ia pun mengharapkan agar Dinsos ke depannya harus terus melakukan updating data. “Jangan sampai salah sasaran,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Bondowoso, Zaiful Bahri menjelaskan bahwa untuk KPM yang teridentifikasi memiliki rekening di bank yang masuk dalam Himbara (Himpunan Bank Negara) maka akan langsung ditop up.
“BST ini di samping ada yang lewat pos. Juga ada yang lewat bank, ketika orang-orang yang ada di DTKS teridentifikasi mempunyai rekening bank. Maka di top up langsung oleh kementrian, ketika mereka tidak menerima bantuan lain,” jelasnya.
Sedangkan, menanggapi KPM BST dari Kemensos yang tak tepat sasaran. Zaiful Bahri mengaku, bahwa memang banyak yang mengeluhkan data penerima. Kata dia, data yang digunakan ini oleh kementrian merupakan data BPNT verifikasi dan validasi bulan Juli 2019.
“Karena disaat screenshot, waktu ada digitalnya. Disana rumah tangga di kabupaten Bondowoso masih di angka 160.006. Sementara ketika membereskan data di Januari 2020, ada 152ribu sekian. Karena memang di Januari ini telat, karena memang corona ini,” urainya.
Sedangkan untuk penerima yang tak tepat sasaran, Zaiful sapaan akrabnya, menerangkan, telah disampaikan oleh Wabup Irwan dan Sekretaris Daerah Syaifullah, bahwa bisa dialihkan. Dan hal ini pun sebagaimana sesuai dengan arahan dari Kemensos. [san]

Tags: