Wabup Jenguk Siswi Korban Genteng SDN Ambruk

14-foto Wabup-Ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Pasca ambruknya genteng dan atap ruang kelas IV SDN Balongbendo, Kec Balongbendo pada Selasa (12/11) lalu, suasana belajar mengajar siswa menjadi terganggu. Siswa kelas IV harus numpang belajar ke ruang kelas VI. Tak semua siswa juga mendapatkan bangku dan kursi untuk menerima pelajaran.
Ambruknya genteng salah ruang kelas SDN Balongbendo ini membuat Wakil Bupati Sidoarjo, MG Hadi Sutjipto prihatin, sehingga Kamis (13/11) kemarin melakukan Sidak ke sekolah itu. Disela-sela Sidak Wabup bersama instansi terkait akan berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah kelas ini. Anggaran untuk perbaikan harus secepatnya dipikirkan. Tidak perlu menunggu APBD 2015 yang pengerjaannya masih sekitar awal tahun depan. ”Kita pikirkan anggarannya dari mana dulu biar nanti tidak ada masalah dikemudian hari,” katanya.
Wabup Hadi mengungkapkan, jika anggaran dari Dispendik tak ada, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo untuk menggunakan anggaran tanggap darurat. ”Karena kelas ini harus diperbaiki secepatnya. Untuk kelas yang satunya (kelas VI) menunggu anggaran yang diajukan Dispendik dulu,” ucap mantan Kepala Dispendik ini.
Wabup Hadi mengakui, ada beberapa ruang kelas di sekolah lain yang rusak. Karena itu pihaknya bersama Dispendik masih memetakan sekolah mana yang perlu mendapat prioritas. ”Termasuk kelas ini (ruang kelas IV SDN Balongbendo) tapi sudah ambruk duluan,” kata Wabup Hadi yang juga berkesempatan menjenguk Lilik Syahrini Ambrawati di rumahnya, salah satu siswi yang menjadi korban reruntuhan genteng dan atap.
Kepala Sekolah SDN Balongbendo, Joko Waluyo juga mengatakan, sejak genteng dan atap ruang kelas ambruk, sebanyak 33 siswa kelas IV itu menggunakan ruang kelas VI. Sedangkan, siswa kelas VI harus digabung menjadi satu kelas yang sebelumnya terbagi dalam dua kelas.
Kondisi siswa kelas IV juga tak maksimal dalam belajar. Bangku serta kursi yang sebelumnya ada di kelas VI diangkut siswa kelas VI untuk belajar di ruang kelas VI lainnya. Hal ini membuat sebagian siswa kelas IV harus berdiri bahkan tidur-tiduran untuk menulis dan membaca.
Di ruang kelas VI yang dipakai kelas IV itu hanya tersedia sembilan bangku saja. Sedangkan, siswanya berjumlah 33 dan satu siswa tak masuk. Yakni, Lilik Syahrini Ambrawati, 10, yang harus absen karena menjadi korban ambruknya atap kelas.
Wali kelas IV, Wahyu Lukita menambahkan, siswa kelas IV harus pindah sementara di ruang kelas VI. Meski bangkunya tak mencukupi namun siswa terpaksa harus pindah karena ruang kelas IV sudah tak memungkinkan untuk dipakai lagi. ”Siswa terpaksa tak pakai bangku dan kursi demi berlanjutnya proses belajar-mengajar,” tambahnya.
Wahyu juga mengungkapkan, proses belajar-mengajar tetap dilanjutkan hingga menunggu ada perbaikan kelas. Siswa tetap menerima mata pelajaran seperti biasanya tanpa meliburkan siswa kelas IV. ”Nanti kita ambil kursi dan bangku yang berada di kelas IV yang sedang ambruk,” katanya. [ach]

Keterangan Foto : Wakil Bupati MG Hadi Sutjipto saat Sidak SDN Balongbendo yang gentengnya ambruk kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: