Wabup Tulungagung Cium Anak Penderita di Peringatan Hari AIDS Sedunia

Wabup Gatut Sunu saat mencium anak pengidap AIDS di acara peringatan hari AIDS sedunia, Kamis (1/12) kemarin.

Tulungagung, Bhirawa
Menghilangkan stigma pada penderita AIDS, Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, berinteraksi langsung dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) saat peringatan hari AIDS sedunia tahun 2022 di Alun-Alun Kota Tulungagung, Kamis (1/12). Bahkan ia saat itu sempat mencium dan menggendong anak yang juga penderita AIDS.
“Ini bentuk sosialisasi pada masyarakat bahwa pengidap AIDS itu tidak menular. Stigma pada ODHA harus dihindari. Jangan sampai ada stigma,” ujarnya usai acara.
Wabup Gatut Sunu menyatakan, meski penyakit AIDS tidak menular, namun perlu mendapat perhatian. Masalahnya, di Tulungagung kasus AIDS masih tinggi. Yakni mencapai 3.177 penderita mulai tahun 2016 sampai tahun 2022.
“Maka perlu sinergi antar OPD terkait untuk penanggulannya. Utamanya sosialisasi pada masyarakat,” paparnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad. Menurut dia, harus dilakukan upaya sosialisasi secara terus menerus untuk menanggulangi AIDS.
Ia mengapresiasi para pengidap AIDS di Tulungagung yang patuh dan rutin mengonsumsi obat untuk menekan perkembangan virus di dalam tubuhnya. Hasilnya pun menggemberikan, mereka sampai saat ini dalam kondisi bugar.
“Hanya ada empat orang pada tahun ini yang meninggal dunia karena berhenti minum obat ARV,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung, Didik Eka, mengungkapkan keluarga ODHA yang berinteraksi dengan Wabup Gatut Sunu sudah membuka diri (open status).
“Jadi berpelukan, berjabat tangan dan Pak Wabup menggendong tidak masalah. AIDS tidak mudah untuk menular, kecuali melalui hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril dan dari ibu ke anaknya,” tuturnya.
Saat ini pun lanjut Didik Eka, ada sekitar 100 ODHA di Tulungagung yang sudah open status. Meski di antara mereka open statusnya juga ada yang parsial.
“Parsial pada kelompoknya. Karena masih ragu-ragu (pada masyarakat umum). Tetapi untuk keluarga yang berinteraksi dengan Pak Wabup itu sudah open status penuh. Masyarakat sekitar tempat tinggalnya pun sudah menerima. Bahkan warga setempat tidak mempermasalahkan yang bersangkutan saat membagi berkat saat acara kondangan dengan tangannya,” ucapnya. [wed.fen]

Tags: