Wakil Bupati Situbondo Lepas 62 CJH

Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi didampingi Forkopimda saat melepas 620 CJH dengan tumpeng yang diwakili CJH tertua di pendopo kemarin (31/7).

(Dua Kloter Asal Sumenep Dijadwalkan Berangkat 16 Agustus)
Situbondo, Bhirawa
Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Situbondo melalui Seksi Urusan Haji memberi pembekalan sekaligus melepas 620 calon jamaah haji (CJH) tahun 2017 asal Kabupaten Situbondo di pendopo, Senin (31/7). Dari data terakhir CJH tahun 2017 berjumlah 623 orang namun karena dua orang meningal dan satu orang sakit akhirnya yang diberangkatkan berjumlah 620 orang.
Proses pembekalan dan pelepasan CJH Situbondo dipimpin Wabup Yoyok Mulyadi denga didampingi jajaran Forkopimda dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Situbondo Atok Illah dan Kasi Haji H Maulana Akhmad Ridho.
Menurut Kepala Kankemenag Kabupaten Situbondo Atok Illah, melalui Kepala Seksi Urusan Haji Maulana Akhmad Rido, dua orang CJH tersebut masing-masing bernama Sahma,  warga asal Kecamatan Kendit. Ia tak bisa menunaikan ibadah haji, kata Rido, karena sesuai rekomendasi tim medis sedang menderita sakit. “Sedangkan satu dari CJH yang meninggal dunia yaitu bernama Arbai, warga asal Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Situbondo,” ungkap mantan kasi Syariah Kankemenag Kabupaten Situbondo itu.
Kata Ridho, sebanyak 620 orang CJH asal Situbondo akan diberangkatkan pada tanggal 5-6 Agustus mendatang. Mereka tergabung dalam dua kloter (kelompok terbang) yaitu Kloter  31 dan Kloter 32. Ridho menambahkan, ada 175 CJH Situbondo berada dalam kloter 31 yang bergabung dengan CJH asal Surabaya dan Jember.
“Sedangkan khusus kloter 32 sebanyak 445 CJH semuanya berasal dari Kabupaten Situbondo,” papar Ridho seraya menambahkan untuk CJh tertua bernama Sri Rusmiati, 86 tahun dan CJH termuda bernama Aif Ridwan dengan usia 20 tahun.
Ridho meminta kepada seluruh CJH asal Kabupaten Situbondo agar selama menjalankan ibadah haji ditanah suci Mekkah selalu menjaga pola hidup sehingga kesehatannya bisa terjaga. Selain itu, urai pria yang lama menjadi staf Kasi Haji Kabupaten Situbondo itu, para CJH untuk selalu banyak menjalankan ibadah di Tanah Air. “Ini mengingat semakin dekatnya pemberangkatan CJH Situbondo ke tanah suci Mekkah,” urai Ridho.
Ridho menambahkan, pelepasan 620 CJH Situbondo merupakan tahapan terakhir menjelang keberangkatan haji asal Situbondo. Tahapan selanjutnya, pinta H Ridho, para CJH harus mempersiapkan dan menjaga diri hingga berangkat 5-6 Agustus mendatang.
Ridho juga mengakui untuk CJH tahun 2017 50 persen rata rata CJH berpendidikan SD. Namun Ridho tidak mempermasalahkan itu karena bisa diatasi dengan beberapa pembinaan agama. “Di antaranya dengan menggelar manasik haji tingkat Kecamatan 6 kali dan tingkat Kabupaten sebanyak dua kali,” pungkas Ridho.
Berangkat 16 Agustus
Sementara itu, sebanyak 521 jamaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep yang masuk pada kelompok terbang (Kloter) 58 dan 59 itu dijadwalkan berangkat pada tanggal 16 Agustus dari Lapangan GOR A Yani dini hari.
Kasi Haji dan Umrah, Kementerian Agama Sumenep (Kemenag), A. Rifa’i Hasyim mengatakan, jamaah calon haji asal Sumenep ini terbagi atas dua kloter. Untuk kloter 58 merupakan gabungan dari Sidoarjo, Surabaya, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Sedangkan untuk kloter 59 semuanya JCH asal Sumenep. “Dari 521 jamaah calon haji itu semuanya sudah siap diberangkatkan. Jadi tinggal menunggu pemberangkatan, baik persiapan secara administrasi maupun kesehatannya. Dokumen administrasi perjalanan ibadah haji sudah kami kirim ke asrama haji Surabaya pada awal pekan lalu,” kata Rifa’i, Senin (31/7).
Ia menyampaikan, sebelum pemberangkatan, ratusan jamaah calon haji itu akan dilepas secara simbolis oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim pada tanggal 14 Agustus. Pada tanggal 15 Agustus, semua barang bawaan JCH itu akan dikumpulkan di Kemenag Sumenep, kemudian barang bawaan itu harus tiba di asrama haji Sukolilo Surabaya maksimal 4 jam sebelum pemebrangkatan JCH tersebut. “Jamaah calon haji asal Sumenep dijadwalkan tiba di asrama haji Surabaya pukul 07.00 Wib pada tanggal 16 Agustus, jadi berangkat dari Sumenep dini harinya,” ujarnya.
Sesuai koordinasi Kemenag dengan Dinas Kesehatan Sumenep, dari 521 JCH itu, sebanyak 25 persen masuk pada resiko tinggi, karena umurnya diatas 60 tahun. Untuk JCH yang masuk katagori beresiko tinggi itu mendapatkan pendampingan khusus dari tim medis yang disedianan dengan tujuan agar mereka bisa menjalankan ibadah haji dalam kondisi sehat. “Meski ada sebagian jamaah calon haji yang telah beresiko tinggi, mereka akan didampingi oleh tim medis. Jadi, kondisi kesehatan mereka akan terpantau setiap saat,” tegasnya.
Ia memastikan, semua jamaah calon haji telah dilakukan vaksinasi meningitis guna menghindari tertularnya penyakit dari jamaah calon haji dari luar Indonesia. Selain itu, sebagian jamaah telah melakukan vaksinasi tambahan berupa vaksi influenza.
Untuk vaksin influenza ini tidak wajib dan jamaah harus mengeluarkan biaya sendiri. “Tapi rupanya mereka banyak yang melakukan vaksi influenza itu. Rupanya mereka telah sadar akan kesehatannya sendiri, meski tidak 100 persen jamaah yang melakukan vaksin influenza itu. Tapi untuk vaksin meningitis itu semuanya wajib dan gratis,” jelasnya.
Ia berharap, tidak ada kendala apapun yang menimpa semua jamaah calon haji asal kabupaten ujung timur Pulau Madura ini, baik jamaah yang berasal dari wilayah daratan maupun kepulauan. “Hingga hari ini tidak ada kendala apapun, semoga semua jamaah dalam kondisi baik mulai dari pemberangkatan hingga mereka tiba kembali di Bumi Sumekar ini,” harapnya. [awi,sul]

Rate this article!
Tags: