Wali Kota Batu Baru Tahu Penangkaran Luthung

6-foto KAKI sup-walikota batu dan forkominda melihat dari dekat pusat penangkaran Luthung JawaKota Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (ER) mengaku baru tahu kalau di wilayah Hutan Coban Talun ada Pusat Penangkaran Luthung Jawa (Java Langur Centre – JLC). Dia mengaku sangat kagum dengan kekayaan hutan di kota Batu. Apalagi Luthung Jawa cukup dikenal di seluruh dunia. Saat melihat dari dekat JLC, Selasa kemarin (28/10), Wali kota mendapat penjelasan dari Kepala JLC Iwan Kurniawan, tentang proses penjodohan pasangan pejantan dan betina.
Dari penjelasan itu, ER mengetahui bahwa kawasan hutan Gunung Biru dulunya dihuni oleh ratusan Luthung Jawa. Karena hingga 10 lalu menjadi pusat perburuan, jumlah Luthung Jawa saat ini tinggal 62 ekor saja.
Oleh karena itu dengan adanya JLC ini, maka bisa dikembangkan untuk wisata edukasi. “Kita akan bantu mempromosikan dan memasukkannya sebagai salah satu obyek wisata di kota Batu,” janji ER.
Sementara itu, Ketua JLC Iwan Kurniawan, menjelaskan bahwa sejak 2012 lalu, pihaknya telah melepas kembali 32 ekor Luthung Jawa ke lereng Gunung Biru. “Saat ini ada sekeluarga Luthung Jawa sebanyak 4 ekor, 1 pejantan dan 3 betina sudah kita tempatkan di lereng Gunung Biru untuk proses pelepasan di alam,” tutur Iwan.
Dari populasi yang dilepas, sudah ada 2 betina yang telah menggendong bayi. Keduanya dilepas tahun 2012 lalu. “Itu hasil pengamatan dari jarak jauh, kl mendata persis satu persatu memang susah,” tegasnya.
Ditambahkan, Satwa pemakan daun tersebut kondisinya mulai mengkhawatirkan. Saat ini pihak JLC sedang melakukan proses perjodohan untuk 2 ekor pejantan kiriman dari kebun binatang di Inggris. Selebihnya merupakan kiriman BKSDA dan penyerahan dari masyarakat. “Saat ini kita kekurangan betina, karena satu ekor pejantan masih belum bisa menerima betina-betina yang kita jodohkan,” ungkap Iwan.
Dijelaskan satu pejantan membutuhkan lebih dari 2 betina, karena kalau tidak si pejantan akan mengawini anaknya (incest). Sebab nafsu seks pejantan sangat tinggi. Selain melakukan penangkaran, pihak JLC juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, khususnya anak-anak atas pentingnya pelestarian satwa dan hutan. “Kita membuka diri dengan menjadikan JLC sebagai wisata edukasi,” pungkasnya.
Pertebal Nasionalisme
Sementara itu, di tempat yang sama, momentum Sumpah Pemuda digunakan oleh Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, untuk mengajak para pemuda mencintai lingkungan dan meningkatkan jiwa nasionalismenya.
Oleh karena itu, Wali kota Batu  meminta pelaksanaan upacara peringatan Sumpah Pemuda dilaksanakan di kawasan hutan Coban Talun desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
“Saya memang meminta upacara dilaksanakan di Coban Talun,  supaya para pemuda lebih mencintai dan mengenal lingkungannya, serta meningkatkan jiwa nasionalisme,” tegas Eddy Rumpoko usai menjadi Inspektur Upacara, Selasa kemarin (28/10).
Dalam kesempatan itu, Eddy Rumpoko juga mengajak Jajaran KNPI untuk merangkul seluruh ormas kepemudaan dan potensi pemuda lainnya di kota Batu untuk mencintai alam lingkungan dengan melakukan berbagai kegiatan positip di Coban Talun.
“Kami berharap, Coban Talun sebagai kawah candradimuka bagi generasi muda kota Batu. Di tempat yang sejuk ini silahkan dimanfaatkan untuk camping ground, kegiatan pelatihan dan kegiatan positip lainnya. Kalau di sini ramai, maka wilayah sekitarnya juga akan berkembang,” tuturnya. [sup]

Keterangan Foto : Wali Kota Batu Eddy Rumpoko bersama jajaran Forkominda melihat dari dekat proses penangkaran Luthung Jawa (supriyanto/bhirawa)

Tags: