Wali Kota Evaluasi Harga Komoditi di Pasar Murah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kota Kediri, Bhirawa
Program antisipasi lonjakan harga  yang digagas pemerintah Kota Kediri melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) ternyata kurang mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Hal ini membuat Wali Kota Kediri meminta evaluasi kegiatan pasar murah.
Meskipun banyak yang datang untuk membeli kebutuhan bahan pokok di pasar murah yang digelar di Kelurahan Semampir, namun rupanya banyak yang mengeluh dan terpaksa kembali karena harga komodite yang dijual hanya terpaut Rp 500-1000 saja dengan harga pasaran
Melihat kondisi itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar langsung merespon keluhan warga dan meminta kepada pihak distributor untuk merubah harga komodite yang dijual. Dengan harapan agar masyarakat bisa merasakan program pasar murah pada bulan Ramadhan ini.
“Memang banyak keluhan warga, untuk itu saya minta agar distributor untuk merubah harganya agara program ini benar-benar bisa dirasakan masyarakat” kata Walikota yang juga hadir dalam pasar murah itu
Wali Kota kediri juga berjanji akan melakukan evaluasi terkait barang kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasar murah itu, “ Kami sudah menyarankan agar harga di evaluasi lagi dan mencari perbedaan ditmpat yang murah dan jangan yang mahal” jelas Abdullah Abubakar.
Ia menyarankan kepada distributor, agar tidak dikasih promo yang sifatnya mengimingi-imingi masyarakat, misalnya beli 2 gratis 1, dan akan lebih baik jika harga komodite yang dijual dikasih harga murah,  “Saya tidak mau dengan program macam macam dari distributor, yang saya mau pokok harganya murah hitung hitung sebagai CSR nya pada warga kota kediri.” tandasnya
Diketahui Pasar murah ini dilakukan oleh pemerintah kota kediri untuk menekan inflasi menjelang hari raya. Sebab hal rutin yang biasa adalah terjadi lonjakan harga, dan untuk mengantisipasi hal tersebug pemkot melakukan pasar murah tiga kecamatan yang ada di kota kediri secara bergantian. [van]

Tags: