Wali Kota Kepincut Olahan Ikan Rengkik

Wali Kota Mojokerto H Mas'ud Yunus mencicipi masakan olahan rengkik salah satu peserta lomba, Selasa (17/3) kemarin. ( kariyadi/bhirawa)

Wali Kota Mojokerto H Mas’ud Yunus mencicipi masakan olahan rengkik salah satu peserta lomba, Selasa (17/3) kemarin. ( kariyadi/bhirawa)

Kota Mojokerto, Bhirawa
Untuk menanamkan rasa bangga dan cinta masyarakat terhadap Kotanya, Wali Kota Mojokerto terus berinovasi. Potensi dan kreativitas terus digali, diantaranya dengan menggelar lomba masak makanan khas Kota Mojokerto dengan menggunakan bahan dasar ikan rengkik yang hidup di aliran Sungai Brantas.
Seperti Selasa (17/3) pagi kemarin di Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto digelar festival masakan khas Kota Mojokerto dengan olahan ikan rengkik. Acara ini digelar untuk menggali potensi daerah di bidang kuliner. Walikota ingin menjadikan Mojokerto sebagai Kota Wisata Kuliner dengan masakan khas Kota Mojokerto yaitu rengkik.
”Saya ingin orang masuk ke Kota Mojokerto, dan tidak afdol alau tidak makan olahan rengkik,” harap Mas’ud Yunus. Sehingga Kota Mojokerto mempunyai satu brand masakan khas selain yakni  olahan ikan rengkik.
Ikan rengkik dipilih wali kota sebagai bahan masakan khas Kota Mojokerto karena ikan ini banyak hidup di Sungai Brantas. ”Harapan saya, rengkik ini nantinya bisa dipatenkan sebagai kuliner asli Kota Mojokerto. Karena itu Dinas Pertanian saya tugaskan untuk dapat budi daya ikan rengkik, agar populasi ikan rengkik semakin besar,” ucapnya.
Terkait kuliner olahan rengkik, Pemkot Mojokerto akan membina peserta yang mampu mengolah ikan rengkik yang menarik dan layak dipasarkan. ”Pemkot telah menyediakan akses permodalan yang mudah untuk produk-produk unggulan daerah melalui program Pusyar. Termasuk siapapun yang mau bisnis olahan rengkik ini,” tambahnya.
Festival masak rengkik diikuti lebih dari 40 peserta yang terbagi dalam dua kategori. Peserta kategori masyarakat dari perwakilan PKK Kelurahan dan Kecamatan se-Kota Mojokerto. Dan peserta kategori Rekreasi Hiburan Umum (RHU) yaitu terdiri dari profesional chef catering, hotel, restoran dan rumah makan se-Kota Mojokerto.
Masakan diolah bebas dan disajikan di atas meja dengan nasi putih dan air putih. Kreasi masakan dinilai empat juri yang berkompeten dalam bidangnya. Masing-masing dari Direktur sekolah perhotelan Surabaya, Dinas Kesehatan, praktisi kuliner dari Kota Mojokerto dan praktisi kuliner dari Sidoarjo. [kar]

Tags: