Wali Kota Madiun Beberkan Strategi Pemberdayaan UMKM

Wali Kota Madiun, Maidi (tengah) bersama Pj Sekda Kota Madiun, Ahsan Sri Hasto sedang menyapa warga di masa pandemi covid-19 dengan program Wali Kota Madiun Menyapa Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Madiun (RSM) kembali digelar di halaman Balaikota Madiun, Selasa (31/8) malam. [Sudarno/bhirawa]

Pemkot Madiun, Bhirawa
Lagi, Program Wali Kota Menyapa Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Madiun (RSM) kembali digelar, Selasa (31/8) malam. Bertempat di Halaman Balai Kota terkait UMKM dan perekonomian di masa Pandemi Covid-19. Dengan tema Wali Kota Menyapa ”UMKM Berdaya, Ekonomi Kuat di Masa Korona”. Kegiatan semakin menarik dengan hadirnya Pj Sekda Kota Madiun Ahsan Sri Hasto secara langsung dan pelaku UMKM Kota Madiun yang mengikuti secara virtual.

Tak hanya mengikuti, pelaku UMKM juga memberikan saran dan masukan. Seperti pelaku UMKM di Lapak Pesona Kelurahan Madiun Lor yang berharap adanya penambahan kanopi hingga lemari pendingin untuk penyimpanan makanan di lokasi lapak.

Wali Kota Madiun Maidi langsung merespon permintaan masyarakat. Salah satunya, dengan menggandeng CSR. Pelaku UMKM tidak perlu resah. Pemerintah pastinya akan mengupayakan yang terbaik termasuk penyempurnaan lapak agar semakin menarik ke depan.

”Saya akan keliling ke lapak-lapak untuk belanja masalah. Apa yang menjadi kekurangan akan kita carikan solusinya,” kata Wali Kota.

Berbagai kebijakan juga dilaksanakan untuk mendongkrak UMKM. Salah satunya, terkait kebijakan ASN untuk berbelanja di UMKM sekitar tempat tinggal dan kantor. Kebijakan tersebut terbukti efektif mendongkrak ekonomi lokal dengan perputaran uang mencapai Rp 2 miliar lebih hanya dalam tiga minggu terakhir.

”ASN ini kan gajinya tetap. Sementara itu, mereka juga butuh memenuhi kebutuhan sehari-hari. Daripada dibelanjakan jauh-jauh, saya instruksikan untuk berbelanja di UMKM sekitar. Baik itu sekitar tempat tinggal maupun di sekitar kantor tempat bekerja,”kata Wali Kota.

Pj Sekda Kota Madiun Ahsan Sri Hasto menyebut kebijakan tersebut merupakan terobosan tepat di saat pandemi. Sebab, urusan kesehatan dan ekonomi saling bertolak belakang di saat pandemi seperti ini. Saat penanganan kesehatan maka ekonomi akan lumpuh.

Sebaliknya, saat pelonggaran ekonomi, maka Covid-19 akan meningkat. Karenanya, butuh terobosan tak biasa sebagai solusinya. ”Kebijakan bapak wali kota ini out of the box ya. ASN kita ada tiga ribu lebih. Kalau satu ASN beli gorengan Rp 10 ribu saja, sudah Rp 30 juta. Padahal, saya percaya belanjanya selalu lebih dari itu,” ujarnya.[dar]

Tags: