Wali Kota Madiun, Maidi, saat memberikan pengarahan kegiatan Updating Data Kependudukan di ruang pertemuan Ayam Goreng Pemuda, Selasa sore (14/6). [sudarno/bhirawa]
Data ketenagakerjaan juga penting. Karenanya, data juga harus selalu update. Sebab, data bisa saja menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan. Wali Kota Madiun, Maidi berharap data ketenagakerjaan selalu diperbaiki agar update dan valid.
”Data kependudukan ini penting. Berapa tingkat pengangguran, berapa yang kena PHK, dan lain sebagainya. Ini juga bisa menjadi dasar pemberian bantuan dan lainnya,” kata Wali Kota Maidi, saat memberikan pengarahan kegiatan Updating Data Kependudukan di ruang pertemuan Ayam Goreng Pemuda, Selasa (14/6).
Utamanya, lanjut Wali Kota, data terkait tingkat pengangguran terbuka, rasio penduduk yang bekerja, jumlah angkatan kerja, hingga tingkat kesempatan kerja. Hal itu penting untuk memetakan penanganan pengangguran terbuka. Paling tidak, dari data tersebut bisa terlihat perbandingan jumlah pengangguran dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
”Kebutuhan lapangan kerja seperti apa juga harus kita pahami. Ini penting untuk menentukan jenis-jenis pelatihan agar kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.
Tingkat pengangguran terbuka Kota Madiun mengalami penurunan sejatinya. Pengangguran terbuka pada 2020 mencapai 8,32 persen. Sedang, pengangguran terbuka pada 2021 turun menjadi 8,15 persen. Jumlah ini cukup besar karena badai pandemi Covid-19 lalu.
Seperti diketahui, ada banyak angkatan kerja yang tak terserap. Sementara itu, yang sudah bekerja tak sedikit juga yang dirumahkan alias PHK. ”Pengusaha sudah saya minta untuk kembali merekrut karyawan lamanya yang dirumahkan. Mereka berhak diutamakan,”jelas Wali Kota.
Wali Kota berharap Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun terkait selalu berkoordinasi dengan stake holder terkait. Khususnya Badan Pusat Statistik (BPS) yang memiliki data-data tersebut. [dar.gat]
