Wali Kota Madiun Ganti Beri Pembinaan di Puskesmas Demangan

Wali Kota Madiun, Maidi saat memberikan pembinaan untuk Puskesmas Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun, Selasa (3/10). [sudarno/bhirawa]

Semua Puskesmas Persiapan Akreditasi

Kota Madiun, Bhirawa
Enam Puskesmas di Kota Madiun bersiap mengikuti akreditasi dalam waktu dekat ini. Berbagai persiapan terus dilakukan sebelum penilaian. Termasuk pembinaan oleh Wali Kota Madiun, Maidi. Setelah di Puskesmas Sukosari beberapa waktu lalu, Wali Kota Maidi berganti memberikan pembinaan untuk Puskesmas Demangan, Selasa (3/10). ”Semua Puskesmas kita arahkan untuk akreditasi paripurna. Semua saja yang membidangi harus optimal,” kata Wali Kota.

Seperti halnya Puskesmas Sukosari, Puskesmas Demangan kali terakhir juga meraih akreditasi utama pada 2019 lalu. Artinya, akreditasi diharapkan meningkat tahun ini. Wali Kota optimis predikat itu bisa diraih. Pasalnya, Puskesmas Demangan memang memiliki pelayanan yang bagus, sarana dan prasarana yang lengkap, serta gedung yang representatif. Hal itu juga didukung dengan berbagai inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat. ”Saya minta kerja yang ikhlas. Ini kesempatan mengumpulkan pahala untuk bekal ke depan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani menyebut semua Puskesmas melaksanakan akreditasi ulang tahun ini. Akreditasi memang dilakukan setiap tiga tahun sekali. Akreditasi harusnya dilakukan pada 2022 lalu. Namun, karena masih masa transisi dari pandemi Covid-19, akreditasi baru dilakukan tahun ini.

Hal itu, kata Denik, menjadi keuntungan tersendiri. Pasalnya, persiapan akreditasi sudah dilakukan sejak 2022 lalu. Karenanya, dia optimis hasil terbaik bisa diraih. ”Semua Puskesmas reakreditasi dan sudah ada jadwalnya sendiri-sendiri. Prinsipnya pada Oktober dan November nanti,” ujarnya.

Denik menyebut ada dua Puskesmas di Kota Madiun yang sudah pernah mendapatkan akreditasi paripurna sebelumnya. Yakni, Puskesmas Tawangrejo dan Manguharjo. Kendati begitu, keduanya tetap mengikuti akreditasi ulang. Artinya, kedua Puskesmas tinggal mempertahankan predikat. Sementara empat Puskesmas lain bertekad untuk meraih akreditasi paripurna.

”Ada banyak indikator yang harus dipenuhi. Ada lima bab utama di dalamnya ada ratusan indikator turunannya. Jadi yang dinilai bukan hanya di internal Puskesmas, tetapi juga di luar Puskesmas termasuk menanyai masyarakat yang pernah berobat ke Puskesmas,”katanya.[dar.ca]

Tags: