Wali Kota Madiun Pimpin Rakor Bahas Penanganan Dampak Covid-19

Ketua Tim PKK Kota Madiun, Yuni Setyorini Maidi disertai Wali Kota Madiun, Maidi dan Kapolres Madiun Kota AKBP Raden BobbyAria Prakasa, saat memberikan bantuan sembako kepada warga kurang mampu dan tukang becak yang melintasi jalan Pahlawan Kota Madiun. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Wali Kota Madiun, Maidi mengimbau kepada OPD terkait beserta camat dan lurah untuk segera menyelesaikan pendataan bagi warganya yang kurang mampu. Agar bantuan untuk warga benar – benar tepat sasaran dan valid.
”Saya ingin datanya benar-benar valid agar bantuan dapat tersalurkan secara optimal.Semoga sebelum puasa, seluruh bantuan sudah bisa didistribusikan,” kata Wali Kota, Maidi saat memimpin rapat koordinasi dalam upaya penanganan Virus Corona atau Covid- 9 di Ruang 13, Selasa (14/4).
Sehingga Wali Kota berharap, seluruh masyarakat dapat mematuhi aturan.Khususnya, terkait upaya pencegahan penyebaran Virus Corona. Wali Kota juga menginstruksikan kepada Satpol PP agar selalu siaga dan memantau wilayah kota. ”PKL berjualan boleh, tapi tidak boleh menyediakan kursi. Kalau ada yang bandel, Satpol PP harus bertindak tegas,” sarannya.
Selain itu, Wali Kota juga mengimbau kepada camat dan lurah untuk lebih tegas menerapkan aturan phisical distancing. Termasuk memantau warga pendatang di wilayahnya masing-masing. Serta, berkoordinasi dengan RT dan RW setempat jika ada warga yang baru pulang dari daerah lain. Khususnya, zona merah Corona.
Disetiap rapat atau pertemuan dengan Kepala OPD, Wali Kota juga menegaskan pentingnya penggunaan masker. Karenanya, diharapkan seluruh masyarakat bisa mengenakannya. ”Masak kalah dengan patung. Di Kota Madiun itu, patung saja memakai masker. Lha masyarakatnya tidak masker. Terutama, ketika berada di luar rumah. ”’Masker kain saja cukup,” tandasnya.
Dalam upaya penanganan Covid 19, juga untuk mempertahankan status zero Covid 19 di wilayahnya, Pemkot Madiun juga terus berupaya membantu masyarakat yang terdampak dari virus mematikan ini. Khususnya, dari segi ekonomi. Ini terbukti belakangan ini, Wali Kota keliling memberikan bantuan sembako ke tukang becak, masyarakat kurang mampu, warga korban PHK dan warga yang membutuhkan bantuan. Semuanya diberikan bantuan sembako secara bergantian.
”Nanti kalau diberikan Sembako lebih dikawatirkan malah Sembakonya dijual. Karena Sembako itu dari partisipasi masyarakat di Kota Madiun yang disampaikan kepada Pemkot Madiun dan diteruskan kepada masyarakat yang dinilai membutuhkan. Karena itu diperlukan data yang akurat dari RT, RW dan Kelurahan,” ungkap Wali Kota.
Untuk diketahui, ribuan Sembako yang diserahkan kepada masyarakat kurang mampu itu dari IKAPTK di Kota Madiun 100 paket Sembako, Komunitas Gereja 600 paket Sembako, pengusaha Tionghoa 2.500 paket Sembako. Jumlah itu belum termasuk dari ASN Pemkot Madiun yang masih dalam proses. Bantuan Sembako tetap masih dibutuhkan dalam upaya penanganan Covid 19 di Kota Madiun sampai tuntas. [dar]

Tags: