Wali Kota Probolinggo Pastikan Progres Jembatan Kedungasem

Tinjau pembangunan jembatan Kedungasem, wali kota Hadi pastikan progresnya. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Setelah sehari sebelumnya mengecek perbaikan Jalan Semeru, kali ini Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meninjau proyek perbaikan Jembatan Kedungasem.

Proyek penggantian jembatan milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR memulai pengerjaannya sejak tanggal 29 Maret 2021 dan ditargetkan selesai pada tanggal 31 Oktober 2021.

Bersama Kadinsos PPA Rey Suwigtyo, Kasatpol PP Aman Suryaman, Kadishub Agus Efendi, Plt Kadis Kominfo Pujo Agung Satrio, Kalaksa BPBD Sugito Presetyo, Camat Wonoasih Deus Wanandi, Lurah Kedung Asem Yudo Pratomo, saat itu Wali Kota Habib Hadi menyampaikan bahwa kedatangannya untuk memastikan progress penggantian jembatan Kedungasem ini berjalan tepat waktu.

“Bukan wewenang kami, cuma kami ingin memastikan progresnya dan kami akan komunikasikan ke pusat ya, ke pelaksana pembangunan ini, supaya tepat waktu, sehingga penyelesaiannya tidak ada kendala lagi,” ungkap Habib Hadi yang menyempatkan meninjau usai memberikan bantuan ke warga di Kelurahan Kedungasem, Minggu (1/8).

Penggantian jembatan yang menghabiskan biaya sebesar Rp 8.180.055.000 dirasa sangat penting peranannya untuk mendukung perekonomian Kota Probolinggo.

“Karena ini jalur ekonomi ya, apa lagi yang mau ke wilayah dari Kraksaan mau ke wilayah Lumajang atau Jember harus lewat sini, dan dari jalan sini juga bisa masuk kota,” tandas orang nomor satu di Kota Probolinggo.

Susahnya jembatan sepanjang 18 meter ini, selain karena usia jembatan yang sudah 42 tahun, juga diperparah karena tergerus banjir yang terjadi tahun 2020. Sehingga dibangunlah jembatan darurat sepanjang 30 meter dengan lebar 7 meter.

Deadline pengerjaan pembangunan Jembatan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, semakin dekat. Tersisa sekitar 3,5 bulan. Hingga Minggu (1/8), pengerjaannya baru capai 48 persen.

Fondasi jembatan belum rampung. Namun, ditargetkan tuntas pada akhir bulan ini. PT Feva Indonesia, sebagai pelaksana optimistis bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Yakni, akhir Oktober 2021.

Selama ini, pengerjaan pembangunannya tidak ada hambatan berarti. Sedangkan, pekerjaan yang diniai memakan banyak waktu memang fondasi jembatan.

“Sekarang baru capai sekitar 38 persen. Sejauh ini, tidak ada hambatan atau kendala. Kami optimistis tetap bisa selesai tepat waktu,” ujar General Superintendent PT Feva Indonesia Agus Heri.

Agus mengaku terus mengebut pembangunan Jembatan Kedungasem. Supaya tuntas sesuai target. “Pengerjaan pembangunan jembatan ini tinggal sekitar 3,5 bulan lagi. Tapi, kami tetap optimistis,” ujarnya.

Kini, pekerja fokus untuk menuntaskan pembangunan fondasi jembatan. Pengerjaannya dinilai yang paling membutuhkan waktu cukup lama. Dengan lebar fondasi 14,2 meter, baik sisi utara maupun selatan, ditambah harus membongkar fondasi lama.

Pekerjaan ini lebih memakan waktu, dibanding membangun jembatan baru. “Kami targetkan akhir bulan ini fondasi sudah selesai,” jelasnya.

Setelah fondasi selesai, prosesnya akan lebih cepat. Pihaknya juga sudah menyiapkan balok jembatan. Tinggal menunggu masa umur beton, minimal 28 hari. Kini, masa umur beton balok jembatan itu diperkirakan tinggal 2 minggu.

“Kalau fondasi sudah selesai, balok jembatan sudah bisa didatangkan. Bisa langsung pengerjaan konstruksi bagian atas jembatan,” ungkapnya.

Diketahui, pilar sisi barat bagian tengah Jembatan Kedungasem, ambrol. Sedangkan, pilar tengah sisi timur tidak ambrol, namun retak. Kerusakan ini diduga karena usia jembatan yang sudah tua. Maklum, jembatan ini dibangun pada 1978 atau telah berusia 42 tahun.

Dengan rusaknya jembatan sepanjang 18 meter yang merupakan jalan nasional ini, akhirnya dibangunlah jembatan darurat sepanjang 30 meter dengan lebar 7 meter.

Jembatan yang hanya bisa menahan beban maksimal 5 ton itu mulai diujicobakan sejak 12 Mei 2020. Kini, tengah dibangun jembatan baru. Namun, progresnya baru mencapai 48 persen, tambahnya. [wap]

Tags: