Wali Kota Probolinggo Tinjau Proyek Bundaran

Wali Kota Hj. Rukmini saat meninjau pelaksanaan proyek gladak serang.

Wali Kota Hj. Rukmini saat meninjau pelaksanaan proyek gladak serang.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pengerjaan proyek bundaran gladak serang terus dikebut. Pelaksana proyek dari PT Seribu Bintang Perkasa mengklaim, proyek tersebut sudah mencapai 70 persen. Mereka optimistis, proyek yang menelan anggaran Rp 3,6 miliar tersebut bisa rampung tepat waktu, yakni 150 hari pada 15 Desember mendatang. Untuk memastikannya wali kota Hj. Rukmini meninjau Proyek tersebut.
Pengerjaan fisik di bagian yang lama, sudah diselesaikan. Maka, sisanya juga sudah tinggal meneruskan. Saat ini, pekerja tengah melakukan pemasangan batu bata di samping kolam dan trotoar. Hal ini diungkapkan Sugianto, pelaksana proyek di lokasi pengerjaan, Rabu (9/11).
Demikian pula dengan pemasangan keramik di bundaran juga masih dalam proses. Ironisnya, meski sudah diperingatkan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), namun masih ditemukan pekerja yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD). Alasannya, semua pekerjanya sudah profesional.
“Pekerja saya sudah ahli di bidangnya. Alat-alat sefety juga sudah tidak digunakan lagi,” ujarnya. Sementara itu, Pengawas Ketenagakerjaan pada Disnaker Ninuk Sri Lestari menyayangkan kenekatan pekerja maupun pelaksana.
Ditegaskan, seahli apapun tenaga kerja, alat pengaman wajib dipakai. Hal itu sesuai dengan UU Nomor 1/1970 tentang Keselamatan Kerja. “Semua pekerja wajib memakai pelindung diri dan itu diberikan cuma-cuma oleh pelaksana. Tidak ada alasan soal pintar atau tidak. Kecelakaan kerja bisa terjadi pada siapa saja,” tandasnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja terjadi. Sekitar 80 persen di antaranya disebabkan pekerja yang tidak mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) pengerjaan, termasuk Pengabaikan APD.
Selebihnya karena lingkungan kerja yang tidak aman. Disnaker tidak tebang pilih dalam memberikan pemahaman bagi pelaksana maupun pekerja. “Semua proyek kita awasi dari sisi keselamatan pekerjanya. Bukan hanya Gladak Serang saja. Karena memang tingkat risiko Gladak Serang ini tinggi,” paparnya.
Didampingi Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Imanto, Camat Kanigaran Sugito, dan Lurah setempat, Wali Kota Probolinggo Rukmini Buchori tinjau proyek pembangunan Bundaran Gladak Serang. Wali Kota untuk memastikan secara langsung perkembangan pembangunan yang menelan anggaran hingga 3,6 miliyar tersebut.
Peninjauan ini bukan hanya proyek gladak serang ini aja. Proyek yang lain juga ditinjau untuk memastikan seberapa jauh penyelesaiannya. Progres pengerjaan proyek Gladak Serang, sudah memenuhi target yang telah ditentukan, tandas walikota Hj. Rukmini.
“Belum ada keterlambatan pengerjaan sejauh ini, pelaksanaan proyek yang mulai dikerjakan sejak 2 September 2016 hingga 15 Desember 2016 nanti, justru sedang dikebut pengerjaannya. Pengerjaan proyek dilakukan tak hanya pada siang hari, malam hari pun rekan tetap bekerja untuk menyelesaikan proyek Bundaran Gladak Serang, katanya.
Apabila pekerjaan Bundaran Gladak Serang ini belum selesai sampai pertengahan Desember, maka yang pasti akan molor kami tidak menghendaki hal ini terjadi. “Desember sudah mulai musim hujan, sungai yang dilalui proyek akan mengalami luapan air, karnya perlu di kebut,” tambahnya. [wap]

Tags: