Warga Jember Dilanda Gandrung Hidroponik

Tanaman hidroponik yang dikembangkan oleh Taman Wisata Botani Jember. Selain sarana rekreasi keluarga, pengunjung dapat belajar cara mengembangkan tanaman hidroponik.

Rasakan Keuntungannya, Hampir Setiap Rumah Ada Tanaman Hidroponik

Kabupaten Jember, Bhirawa
Pengembangan agrowisata di Jember terus dipacu untuk berbenah diri. Bukan hanya mengeksplor potensi alam yang ada, tapi pengelola juga diharapkan bisa berinovasi untuk dapat menarik para pengunjung baik domestik maupun manca negara.
Seperti yang dilakukan oleh pengelola Taman Botani yang ada di Kecamatan Sukorambi Jember. Dengan memadukan tanaman hidroponik dan wisata alam, diharapkan Taman Botani menjadi tempat rekreasi keluarga sekaligus menjadi sarana edukasi.
Sebagai tempat wisata yang dekat dengan wilayah perkotaan, taman wisata Botani kembangkan konsep agrowisata kebun tananan hidroponik. Konsep ini diadopsi dari tempat-tempat wisata yang berada di kota-kota besar yang mengedepankan edukasi dan wisata.
“Sebagai pelaku wisata di Jember, kami ingin mencari sesuatu yang unik terkait pola pengembangan agrowista ini. Sehingga kami menggandeng komunitas hidroponik di Jember,” ujar Febri Ananta Kahar, owner Taman Botani Sukorambi Jember.
Dengan konsep itu, Febri mengaku rela jauh-jauh pergi ke Jakarta untuk mempelajari secar detail terkait konsep agrowisata yang memanfaatkan media tanaman hidroponik. “Jadi nantinya wisata hidroponik ini gratis, bisa menjadi percontohan siapapun pengunjung yang ada di sini. Bisa belajar di sini, bisa berfoto di sini, dan bahkan juga bisa membeli secara langsung sayurannya yang ada di sini,” katanya.
Apalagi saat ini tanaman hidroponik banyak digandrungi masyarakat Jember. Bersasarkan pengakuan Asih Tri Lestari Ketua Komunutas Hidropinik Jember (KoHJ) perkembangam budidaya hidroponik ini di Jember cukup pesat. Hampir disetiap rumah diperkotaan banyak dihiasi oleh tanaman hidroponik. Ini menunjukkan masyarakat mulai paham tentang pertanian modern hidroponik, manfaat dan keuntungannya.
Tanaman dengan memanfaatkan median air ini, menghasilkan tanaman (buah dan sayur) yang bebas dari hama dan penyakit ini. Sehingga dipasaran banyak diburu oleh masyarakat yang kini sudah mulai merubah pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayur dan buah organik.
“Di Jember, ada 30 orang yang memiliki green house (rumah hijau) untuk pengembangan tanaman hidroponik yang menjadi binaan KoHJ. Bahkan KoHJ siap berkolaborasi dengan masyarakat yang ingin mengembangkan tanaman hidroponik,” ujar Asih.
Menjamurnya pertanian hidroponik ini menjadi daya tarik tersendiri dalam mendukung agrowisata baru di Kabupaten Jember. Sebab, dengan berkebun tanaman hidroponik, dapat memberikan manfaat hiburan untuk refreshing, manfaat edukasi bagi masyarakat, selain memberikan manfaat secara finansial.
Pengembangan agrowisata bisa terwujud, jika ada perpaduan antara agrobisnis, edukasi dan pola perkembangan wisatawan. Seperti yang diterapkan oleh Taman Botani Jember.
“Di Botani ini, sarana rekreasinya dapat, pengembangan tanaman hidroponiknnya juga dapat. Selain rekreasi, mereka (wisatawan) bisa belajar (edukasi) tentang hidroponik, dan bisa menjual hasil tanamannya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember, Arief Tjahjono, disela-sela soft launching Kebun Edukasi Hidroponik di Taman Botani Kecamatan Sukorambi beberapa waktu
Konsep pengembangan wisata Jember kedepan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini berharap wisatanya maju dan masyarakatnya juga maju. “Saat ini yang dikembangkan oleh lembaga kami dengan pola CBT (Community Base Tourism), yakni pariwisata yang berbasis kepada masyarakat atau berbasis kepada komunitas. Seperti konsep yang diterapkan oleh taman botani ini,” jelasnya. [effendi]

Tags: