Kiri depan Anggota DPRD Gresik Nasir Kholili
Sosialisasi anggota dewan, di sambati oleh warga tentang perijinan usaha warung kopi. Juga Covid-19, kapan berakhir dan apa ada muatan politik. Sehingga pandemi bisa terus berlangsung, dampaknya kehidupan masyarakat jadi di batasi dan sesuai dengan protokol Covid-19.
“Kami ini usaha warung kopi kecil-kecilan, apakah harus mengurus ijin. Kalau ada ijin, pastinya membuat kami akan jadi resah. Sebab pendapatan juga tidak jelas, kadang rame juga sering sepi. Juga sering tutup, karene pandemi Covid-19 tidak ada yang ke warung.”kata Rofikul Karim warga setempat.
Sedang Rafi warga Desa Mengati Kecamatan Mengati memgatakan, bahwa sampai kapan Covid-19. Bisa berlalu sehingga masyarakat bisa hidup kembali normal di segala aktifitas, serta Covid-19 ini. Apa tidak ada muatan politik, sehingga keberadaanya bisa jadi di per panjang.
Menurut Anggota DPRD Gresik Dari Partai Nasdem Nasir Kholili mengatakan, bahwa sosialisasi peraturan daerah ( Perda ), dan peraturan bupati (Perbup).
Perda nomer 5 tahun 2019, tentang perijinan usaha jasa makanan dan minuman dan perda nomer 22 tahun 2020. Tentang pedoman masa transisi menuju tatanan normal baru, pada kondisi pademi corona virus disease 2019 ( Covid-19 ).
Peserta sosialisasi
“Tujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, dan memudahkan dalam pengawasan dan penertiban terhadap tempat makan,” ujarnya.
Ditambahkan Nasir Kholili mengatakan, bahwa jenis ijin usaha sudah di atur. Jadi jangan sampai risau dengan adanya perda ini, untuk Covid-19. Belum tahu kapan berakhirnya karena seluruh dunia terdampak, terkait dampak politik tergantung dari yang memaknai. Karena hal terkecil, juga bisa di artikan sebagai politik. [kim.adv]
