Warga Sidoarjo Korban Banjir Tempati Balai Dusun

Warga Dusun Penumpaan Desa Semambung yang mengungsi di Balai Desa. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Karena sudah tidak tahan menempati rumahnya sendiri yang terus direndam air hingga saat ini, sudah sekitar sebulan. Akhirnya sekitar 130 warga telah menempati pengungsian di Balai Dusun Penumpaan Desa Semambung Kecamtan Jabon, sejak minggu terakhir ini.
Evakuasi dilakukan lantaran sekitar 43 rumah dari 130 jiwa yang menempati rumahnya sudah tidak layak huni, karena tergenangi air banjir selama satu bulan. Di tempat yang ‘baru’ ini para korban banjir juga telah menerima bantuan dari sejumlah pihak terkait, seta menerima jatah makan dari Dinas Sosial Sidoarjo.
Kepala Dusun Penumpaan, Samian menjelaskan beginilah kondisi mereka dipengunsian, walaupun di tempat pengungsian seadanya warga sudah juga mendapatkan berapa macam bantuan kebutuhan sehari-hari. “Mereka korban banjir hanya bisa bersantai-santai sambil menonton televisi untuk menghibur diri dengan para tetangga dan anak yang lain,” jelasnya.
Usai memberikan bantuan bahan kebutuhan makanan pokok mie dan beras, Kades Kedungcangkring Jabon, Zaenudin mengatakan kalau memberikan bantuan ini karena merasa senasip seperjuangan dengan warga Dusun Penumpaan. “Semoga apa yang telah diberikan ini bisa bermanfaat bagi mereka,” katanya.
Sementara itu, kondisi banjir yang terus merendam lima desa sebulan ini, yakni mulai Desa Kupang, Desa Semambung, Desa Kedungpandan, Desa kedungrejo dan Desa Tambak Kalisogo yang belum surut hingga kini(8/2). Akhirnya Pemkab Sidoarjo melakukan penyudetan dan menurunkan lima unit pompa air berkapasitas besar untuk memompa air tersebut.
Pekerjaan pembuatan sudetan dengan mengunakan mobil keruk dipantau langsung oleh Pupati Sidoarjo H Saiful Ilah, Sekda Djoko Sartono serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Ir. Sigit Setyawan serta beberapa pejabat terkait Pemda Sidoarjo.
Bupati Saiful Ilah berharap banjir yang menggenang beberapa desa di Jabon segera surut dengan penanganan yang dilakukan. Air Kali Golondoro yang melalui desa terdampak banjir disedot dan dibuang ke sungai porong. Pompa-pompa tersebut akan dimaksimalkan pengoprasiannya. “Saya yakin dengan dialirkannya air kali Golondoro ke sungai Porong tidak akan kembali menggenangi rumah warga,” harapnya.
Sedangkan Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan mengatakan kapasitas penyedotan yang dilakukan masing-masing pompa sekitar 200-300 liter/detik. Dengan pengoprasian lima pompa tersebut, semoga banjir yang menggenangi lima desa ini segera cepat surut.
Pompa-pompa ini rencananya akan ditempat selama 1-2 minggu. Kami juga akan memasang kisdam atau pintu penahan air. Pemasangan tersebut sebagai upaya untuk membendung air laut masuk kembali ke kali golondoro. “Bila langkah tersebut efektif, akan dibangun kisdam permanen,” jelas Sigit Setiawan. [ach]

Tags: