Warga Tolak Rusunawa IAIN Tulungagung Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Kades Plosokandang bersama rombongan tertahan di pintu masuk Kampus IAIN Tulungagung, saat mereka akan meyerahkan surat keberatan warga atas wacana rusunawa mahasiswa akan dijadikan tempat isolasi pasien corona, Kamis (26/3).

Tulungagung, Bhirawa
Warga sekitar IAIN Tulungagung menolak rencana Rusunawa Mahasiswa di kampus tersebut dijadikan tempat isolasi pasien Covid -10 atau corona. Mereka resah karena keberadaan rusunawa relatif berdekatan dengan rumah penduduk.
“Warga kami jelas sangat keberatan dengan adanya darurat corona di Rusunawa IAIN. Virus itu sangat ganas dan warga menjadi resah,” ujar Kepala Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru, Agus Waluya saat bersama ngota LPM, BPD dan Karangtaruna desa setempat mendatangi Kampus IAIN Tulungagung, Kamis (26/3).
Kedatangan rombongan dari Desa Plosokandang ini untuk memberikan surat permintaan klarifikasi pada Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin, yang telah mewacanakan Rusunawa Mahasiswa IAIN Tulungagung menjadi tempat isolasi pasien corona.
Namun sayang, mereka tidak dapat menemui Maftukhin atau pejabat IAIN Tulungagung lainnya karena kampus negeri tersebut sedang menerapkan sistem kuliah daring dan work form home (WFH). Mereka kemudian pulang setelah menyerahkan surat pada petugas Satpam yang menemuinya di pintu masuk kampus.
Menurut Agus Waluya, munculnya berita Rusunawa IAIN Tulungagung yang akan dijadikan tempat isolasi pasien corona langsung mendapat respon negatif dari warga Desa Plosokandang. Karena itu, ia pun merespon cepat mengadakan rapat bersama dengan anggota LPM, BPD dan Karangtaruna Desa Polosokandang dalam menyikapinya.
“Rusunawa Mahasiswa itu berada di daerah padat penduduk. Kalau sampai terealisasi warga kami pasti menolak,” paparnya.
Diakui Agus Waluya selama ini sudah ada sosialisasi tentang penyakit corona dari Pemkab Tulungagung. Namun untuk pengalihfungsian rusunawa mahasiswa menjadi tempat isolasi pasien corona belum sama sekali.
Sementara itu, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, sempat kaget dengan penolakan warga sekitar kampus jika Rusunawa Mahasiswa IAIN Tulungagung dijadikan tempat isolasi pasien corona. Ditemui di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Bupati Maryoto Birowo menyebut antara rusunawa mahasiswa dan pemukiman penduduk secara medis jaraknya cukup jauh.
Ia selanjutnya menyatakan untuk meredam situasi di sekitar Kampus IAIN Tulungagung bisa dilakukan dialog dengan warga. Apalagi rusunawa mahasiswa hanya sebagai cadangan jika diperlukan. “Sebenarnya untuk masalah nasional kita harus memprioritaskan,” tuturnya. (wed)

Tags: