Wawali Malang Ajak KAHMI Jatim Perbaiki Demokrasi

Wakil Wali Kota Malang Sutiadji saat memberi pengarahan pada Rakornas KAHMI Jatim, Sabtu (15/10) kemarin

Wakil Wali Kota Malang Sutiadji saat memberi pengarahan pada Rakornas KAHMI Jatim, Sabtu (15/10) kemarin

Kota Malang, Bhirawa
Wakil Walikota Malang Sutiadji mengakui praktik demokrasi yang sedang berlangsung di tanah air masih belum ideal dan sering  terjadi distorsi yang mengurangi nilai dan kualitas demokrasi.
“Demokrasi yang terjadi hari ini masih bersifat  transaksional,” kata Wakil Walikota Sutiadji saat memberi pengarahan pada acara Rakor KAHMI Jatim, Sabtu (15/10) kemarin. Akibatnya, banyak kebijakan yang melibatkan lembaga demokrasi bersifat transaksi. Kondisi itu menurut Sutiadji tidak lepas dari kebijakan yang dibuat yang juga imbas dari hasil transaksi.
“Keputusan-keputusan di lembaga politik acap dilatari oleh jual beli kepentingan,” jelas Sutiadji. AKibart produk kebijakanyangdihasilkan tidak memiliki dimensi jangka panjang, tapi hanya untuk kepentingan sesaat. Oleh karena itu, KAHMI Jatim jelas Sutiadji, sebagai ormas yang berasal dari kader-kader yang memiliki idealisme harus ikut berperan membenahi demokrasi.
“Saya percaya KAHMI masih dihuni oleh mantan aktifis-aktivis mahahasiswa yang masih memegang teguh idealisme,” kata Sutiadji yang semasa mahasiwa menjadi  aktivus PMII ini.
Dikonfirmasi di tempat yang sama, koordinator Presidium KAHMI Jatim Dr Akmal Boedianto mengapresiasi kedatangan Wawali ke acara yang digelar KAHMI Jatim.
“Kehadiran Wawali mencerminkan bahwa kehadiran  KAHMI di Kota Malang disambut baik. KAHMI siap bersinergi untuk membangun Kota Malang,” jelas Akmal. Menurut Akmal, selain memiliki komitmen untuk berperan dalam pembangunan daerah, KAHMI juga memiliki komitmen yang besar untuk membangun kualitas demokrasi di tanah air.\
“Kader HMI berada di semua institusi demokrasi. Baik di partai politik, DPR/DPRS aktivis LSM maupun juga pemerintahan. Artinya, anggota KAHMI akan kita dorong untuk ikut membenahi kualitas demokrasi di tanah air seperti harapan Bapak Wawali tadi,” janji Akmal lag.
Hal senada juga disampaikan Ketua Depattemen Otonomi daerah dan Pembangunan KAHMI Jatim Nur Muhyidin.
Menurut Muhyidin, KAHMI Jatim memberi perhatian serius terhadap berbagai persoalan pembangunan daerah.
“KAHMI berpandangan banyak persoaan yang bersifat lintas daerah yang perlu diselesaikan secara cepat dan tepat,” jelas Muhyidin.
Dalam konteks Kota Malang misalnya, penyelesaian dan penguraian kemacetan jalan, penanganan sampah harus dibahas bersama antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu.
“Tidak boleh daerah hanya memikirkan urusannya sendiri tetapi juga harus berdiskusi dengan daerah disekitarnya,” jelas pemilik Balqis Travel ini. [mut]

Tags: