Wawali Mojokerto Ingatkan Kontraktor Tambah Pekerja

Wakil Wali Kota Mojokerto, Suyitno (bertopi) didampingi Kadis PU dan Kabag Humas melakukan Sidak pembangunan Jembatan Rejoto, Rabu (25/5) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wakil Wali Kota Mojokerto, Suyitno (bertopi) didampingi Kadis PU dan Kabag Humas melakukan Sidak pembangunan Jembatan Rejoto, Rabu (25/5) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

(Saat Sidak Kedua Jembatan Rejoto)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno kembali menggelar Sidak yang kedua kalinya pembangunan Jembatan Pulorejoto – Blooto (Rejoto), Rabu (25/5) kemarin. Orang nomer dua di Pemkot Mojokerto ini memerintahkan kontraktor menambah tenaga kerja untuk mempercepat pekerjan.
Wakil Wali Kota didampingi Kepala inspektorat, Kepala Dinas PU dan Kabag Humas protokol mendatangi pembangunan proyek dari sisi wilayah Blooto.
”Kontraktor saya minta menambah jumlah pekerjanya, Ini proyek prestisius, tapi mengapa pekerjanya sedikit dan aktifitasnya terlihat masih lambat,” lontar wakil wali kota dihadapan penanggung jawab proyek dan Kepala Dinas PU Wiwit Febrianto.
Suyitno langsung memerintahkan Kadis PU melakukan terobosan pengerjaan. Diantaranya dengan menambah jumlah pekerja maupun menerapkan lembur. ”Pekerjanya harus ditambah, Bila perlu lembur. Supaya target penyelesaiannya bisa tepat waktu,” tambah mantan Sekdakot Mojokerto ini.
Dalam Sidak kemarin, hampir setiap titik proyek menjadi pantauan wakil wali kota. ”Saya akan pantau progres pengerjaan proyek ini terus. Tahapan kritis sudah terlewati, sekarang tinggal pemasangan bagian kepala jembatan. Sebelum Lebaran harus sudah terpasang,” tambah Suyitno.
Kondisi di lapangan penyelesain proyek yang menelan dana Rp40,2 miliar ini memasuki pemasangan tiang pancang kepala jembatan. Kekhawatiran wakil wali kota,  dibantah Kepala Dinas PU, Wiwit Febrianto. Sejak awal pengerjaan proyek, diakui Wiwit memang sempat terjadi deviasi atau kondisi negatif dari jadwal. Namun belakangan, progres pekerjaan berada pada posisi positif diatas jadwal.
”Kalau dikatakan lambat tidak semuanya benar. Sesuai jadwal posisi progres pekerjaan saat ini malah lebih cepat 6% dari target,” kilah pejabat alumnus ITS Surabaya ini.
Meski demikian, perintah penambahan jumlah pekerja dan lembur tetap akan dipertimbangkan untuk dilaksanakan. Wiwit mengaku bakal menghitung secara ketat antara jumlah tenaga yang diturunkan dengan tingkat kesulitan pekerjaan.
”Ada konsultan pengawas yang akan mengawasi jalannya proyek. Kalau berada di zona kritis pasti akan segera dicarikan solusinya. Saya tetap optimis pekerjaan akan selesai sesuai jadwal. Apalagi sekarang cuaca sudah tidak lagi extrime,” tegas mantan Kadisporabudpar ini.
Proyek Jembatan Rejoto dibangun dengan sistem multy years APBD Kota Mojokerto tahun 2014, 2015 dan 2016. Selama dua tahun, hampir tak ada pekerjaan fisik sama sekali. Karena harus ada pengulangan lelang. Tahun 2016 ini proyek ini wajib tuntas untuk menghubungkan kawasan barat Kota Mojokerto yang selama ini tertinggal. Pembangunannya dibanding wilayah timur Kota Mojokerto. [kar]

Tags: