Yang Unik dari Pagelaran Puncak Harjakasi ke-201 Tahun

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Wabup Yoyok Mulyadi dan istri saat memeriahkan Harjakasi ke-201 dengan menaiki kereta kencana menuju alun-alun kota. [sawawi]

Bupati dan Wabup Naiki Kereta Kencana, Pemkab Perkenalkan Khas Budaya Lokal
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Setiap 15 Agustus, Kota Santri selalu meriah dengan puncak Hari Jadi Kabupaten Situbondo atau biasa disebut Harjakasi. Pada, Kamis (15/8) kemarin, ada rangkaian acara yang berbeda dengan peringatan Harjakasi dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini panitia mengadakan pawai dengan menaiki kereta kencana yang didatangkan langsung dari Kota Gudeg Jogjakarta. Mulai Bupati, Wabup, Sekda dan jajaran Forkopimda heboh saat ikut menaiki kereta kencana mulai dari Kantor Pemkab menuju alun-alun kota.
Prosesi kegiatan Harjakasi ke-201 semakin meriah karena Bupati dan Wabup ikut pawai bersama rombongan forkopimda dan para pimpinan OPD dan kepala bagian dengan menaiki kereta kencana. Tak ketinggalan juga disepanjang jalan protokol yang dilewati Bupati Dadang Wigiarto bersama Wabup Yoyok Mulyadi dipenuhi ribuan pengunjung yang rata rata warga Kota Santri. Masyarakat tidak merasa capek melihat pemimpinnya menaiki kereta bersama para pasangannya.
Tak cukup itu, istri Bupati dan Wabup bersama Ketua DPRD Situbondo, Kapolres, Kajari serta Dandim 0823 Situbondo ikut serta menaiki kereta kencana yang diiringi dengan rombongan tim kesenian tradisional Kabupaten Situbondo. Seperti saronen dan mamaca juga ikut dalam rombongan bupati dan wabup kemarin.
Tak pelak Iring-iringan kereta kencana yang melintas di sepanjang Jalan PB Sudirman hingga finis di alun-alun kota di jalan Kartini Situbondo mendapat atensi dari warga. “Ini (peringatan harjakasi) baru pertama kali diadakan Pemkab Situbondo seperti ini,” sahut salah satu warga Situbondo bernama Mukti Sari.
Mukti Sari menegaskan, pemandangan Bupati Dadang Wigiarto beserta istri dan Wakil Bupati Yoyok Mulyadi beserta istri dengan menaiki kereta kencana sangat unik ditonton yang berada di urutan terdepan rombongan parade harjakasi. Bahkan orang pertama dan orang kedua di lingkungan Pemkab Situbondo tak bosan dan bahkan berkali kali membalas lambaian tangan warga dari kereta kencana. “Ini keretanya bagus ya. Sepertinya disini (Kabupaten Situbondo) belum ada,” papar Mukti Sari.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menandaskan, semua pejabat yang ada di lingkungan Pemkab Situbondo ikut serta meramaikan acara pawai dengan disambung acara apel pagi saat memperingati harjakasi ke-201, di alun-alun Situbondo.
Untuk harjakasi tahun ini, tegas Bupati Dadang, Pemkab Situbondo mengambil tema ‘Merajut Kebersamaan Menyongsong Situbondo Lebih Maju’. “Adanya iring-iringan ini mengandung filosofi bahwa budaya kebersamaan terbangun dengan simbol pemimpin yang memperoleh dukungan dari masyarakat, termasuk juga dari internal Pemkab Situbondo,” ujar Bupati Dadang.
Kedepan Bupati Dadang ingin keberadaan simbol itu bisa menjadi rasa optimis bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Situbondo. Selain itu, ke depan Kabupaten Situbondo berkomitmen untuk menjadi daerah maju dan meninggalkan ikon daerah berkembang. Tentunya keberhasilan itu bisa terwujud, jika didukung oleh semua pihak khususnya dari berbagai elemen masyarakat Situbondo.
“Kita sudah keluar dari status sebagai daerah tertinggal. Untuk itu semua pemangku kepentingan beserta masyarakat harus memiliki peran lebih handal, untuk menyongsong Situbondo menjadi kawasan daerah yang maju,” tegas Bupati Dadang.
Bupati Dadang kembali menegaskan, setelah lepas dari status daerah tertinggal, Pemkab Situbondo memiliki pekerjaan yang lebih berat sebab harus bisa melakukan efisiensi anggaran serta harus memperketat anggaran sehingga bisa mandiri. Saat ini, lanjut Bupati Dadang, keberadaan program pembangunan dari pusat untuk daerah sudah dihentikan. “Untuk itu kami berusaha agar jangan sampai selepas dari status tertinggal indikator daerah justru mengalami penurunan,” pungkas Bupati Dadang
Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman menegaskan, Pemkab Situbondo menggelar puncak acara hari jadi Kabupaten Situbondo ke 201 diawali dengan parade pejabat dan disambung dengan menggelar apel pagi.
Yang unik, terang Fathor, seluruh pimpinan OPD bersama Bupati dan Wabup Situbondo dan jajaran forkopimda larut dalam kebahagiaan saat mengikuti parade dengan menaiki kereta kencana. “Iring iring iringan parade ini menaiki 16 ekor kuda dimana para pejabat juga mengenakan rasok, pakaian khas Situbondo dan odheng jengger,” aku Fathor.
Mantan Kadisporabud Kabupaten Situbondo itu menambahkan, dalam parade tersebut pihaknya juga menyuguhkan berbagai kesenian seperti tari pojien seraya membacakan doa bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Situbondo. Fathor Rakhman, mengatakan jajarannya kini sedang intens memperbaiki corak kegiatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo agar lebih fokus pada budaya lokal Situbondo. “Sehingga karakter khas Kabupaten Situbondo kelihatan dengan jelas dan memiliki karakter yang kuat,” ujar Fathor Rakhman.
Kedepan, sambung Fathor, pihaknya menginginkan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Situbondo menaiki kereta kuda yang berkarakter Situbondo. Untuk mensukseskan tujuan mulia itu, urai Fathor, ia terus berusaha meminta dukungan kepada semua pihak agar bisa memberikan masukan dalam membangun karakter dan khas yang dimiliki Kabupaten Situbondo. “Terutama saat memperingati Hari Jadi Kabupaten Situbondo,” tuturnya.
Untuk itu, terang mantan Staf Ahli Bupati itu, ia kini meminta dukungan kepada semua pihak agar kirab kereta kencana ini dapat memunculkan karakteristik bagi Kabupaten Situbondo. “Kami akan mencoba memakai kereta andong tradisional tetapi tampaknya kurang mempunyai daya tarik. Terus kami nanti akan mencoba mencari kereta kencana model khas Jawa. Selain itu kami juga akan mengembangkan kareta kencana menjadi ciri khas dan karakter Kabupaten Situbondo,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: