Zakat Fitrah, Sedekah dan Silaturahim

Choirul Anam Jabar

Oleh:
Drs H Choirul Anam Djabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim

Beberapa hari lagi ibadah puasa Ramadan kita selesai. Sebentar lagi kita memasuki 1 Syawal yang merupakan Hari Raya Idul Fitri, saat kita merayakan kemenangan. Ada yang perlu diperhatikan, sebelum kita jalani Salat Id berjamaah. Hendaklah kita berzakat fitrah. Sebab di samping merupakan kewajiban, zakat fitrah itu akan menyempurnakan ibadah kita, akan membersihkan diri kita dalam menyongsong Hari Raya Idul Fitri.
Bisa juga kita pergi ke panti asuhan sebelum hari Id untuk memberikan pakaian baru atau layak pakai. Hal ini tentu saja bisa membuat anak mengerti arti ikhlas berbagi. Rasulullah sendiri pernah membahagiakan seorang anak yatim yang menangis saat Idul Fitri dengan menjadikan anak tersebut anak beliau sendiri, serta memberikan uang dan baju-baju yang bagus.
Selain itu ajak anak-anak untuk menghitung zakat fitrah bersama-sama serta tuntun mereka belajar membaca doa berzakat. Libatkan mereka saat menyerahkan zakat kepada masjid maupun badan penerima zakat atau memberikannya langsung kepada kaum duafa di dekat rumah.
Kebahagiaan anak-anak panti asuhan atau kaum duafa saat menerima bantuan akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak. Berikan pemahaman kepada mereka bahwa berbagi kebahagiaan dengan sesama (yang kurang mampu) seperti ini merupakan sebuah kemuliaan dalam Idul Fitri.
Di samping zakat fitrah dan sedekah, ada lagi hal yang perlu diperhatikan, yakni silaturahim. Sebab silaturahim menjadi bagian penting yang dapat lebih menyempurnakan ibadah kita. Dengan menjalani ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, maka dosa-dosa kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Jadilah diri kita ini kembali fitri, suci layaknya bayi yang baru terlahir dari rahim ibu. Gugurlah dosa kita, bagai rontoknya daun-daun kering dari ranting pohon. Tapi untuk menghapus kesalahan di antara sesama umat, kita dianjurkan melakukan silaturahim untuk saling memaafkan pada Hari Raya Lebaran yang fitri. Apalagi silaturahim itu merupakan perbuatan yang mulia dan besar pahalanya.
Karena itu, di antara kita segeralah menjalin silaturahim untuk saling berjabat tangan memaaf-maafkan. Karena hal itu akan lebih menyempurnakan ibadah kita. Sebab, dosa dan kesalahan sesama umat tak terhapuskan manakala di antara mereka belum saling memaafkan. Di sisi lain, keberadaan silaturahim juga memiliki nilai penting. Sebab, Allah tidak akan memperkenankan umatnya masuk ke surga, bila ada di antara kita yang memutuskan tali silaturahim.
Kita sebagai orang beriman, janganlah sekali-sekali memutuskan tali silaturahim. Sebab, itu kelak hanya akan menghambat perjalanan menuju surga. Dalam dimensi lain, silaturahim yang dilakukan secara ikhlas akan makin mempererat jalinan persaudaraan sesama umat. Juga makin membuka peluang datangnya rezeki seseorang. Karena itu, kita perlu menyambut baik tradisi bangsa Indonesia yang selalu mengadakan acara halal bihalal pada bulan Syawal. *

Rate this article!
Tags: