12 Bencana Berpotensi Terjadi di Jatim

Suasana Rapat Singkrunisasi dan Fasilitasi Tanggap Darut Bencana se wilker Bakorwil V Jember, kemarin.

17 Kabupatan Bencana Level Tinggi
Jember, Bhirawa
Jatim merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang masuk dalam zona rawan bencana. Berdasarkan data kajian resiko bencana Jatim 2016-2020, sedikitnya 12 resiko bencana di Jatim yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Ke 12 resiko bencana di Jatim ini yakni, banjir, banjir bandang, gelombang ektrim, abrasi, gempa bumi, kegagalan teknologi, kekeringan, epidemi dan wabah penyakit, letusan gunung berapi, cuaca ektrim, tanah longsor, tsunami dan kebakaran hutan dan lahan.
“Jatim memiliki gunung berapa aktif yang sewaktu-waktu akan terjadi letusan,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Pemprov Jatim Satriyo Nurdien saat menjadi pemateri dalam rapat Singkrunisasi dan Fasilitasi Tanggap Darut Bencana se wilker Bakorwil V Jember, kemarin, Senin (1/4).
Menurut Satriyo, dari 38 kab/kota di Jatim ada 17 Kabupaten yang terjadi bencana dengan level tinggi. Diantaranya diwilayah Bakorwil V Jember, yakni Banguwangi Jember, Lumajang dan Probolinggo.
“Dengan adanya koordinasi ini, dapat diketahui resiko ancaman dari masing-masing daerah. Sehingga upaya untuk mengurangi resiko bencana dapat diminimalisir,”ujar Satriyo.
Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber Suwondo Kasi Kepariwisataan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata PemprovJatim yang menjelaskan lembaganya memetakan distinasi wisata yang ada di Jatim yang berpotensi terdampak bencana. Diantaranya, kawasan Bromo, Tengger dan Semeru (BTS), Gunung Ijen, Blauran, Alas Purwo dan kawasan Merru Betiri.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengenali kerawanan dan potensi ancaman bencana disekitar lokasi wisata,” tandasnya.
Sementara, Kepala Bakorwil V Jember R. Tjahjo Widodo mengatakan, dalam penanganan bencana alam perlu adanya koordinasi dan penanganan cepat,tepat, efektif,efisien, terpadu dan akuntabel agar korban jiwa dan kerugian harta benda dapat diminamilisir. Seperti bencana babjir yang terjadi baru-baru ini di Banyuwangi, Lumajang, Jember.
“Oleh karena itu, kami minta untuk masing-masing BPBD Kab/Kota di wilker Bakorwil V Jember dalam rapat ini dapat memberikan data atau titik rawan yang memiliki resiko tinggi terjadi bencana alam. Sehingga dengan data itu perlu mendapat perhatian prioritas sehingga menjadi peringatan dini bagi kita semua,” ujar Tjahjo kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Tjahjo berharap melalui rapat singkronisasi ini diharapkan adanya masukan untuk dijadikan direkomendasikan kepada Gubernur dalam penanganan dan pencegahan bencana diwilayah Bakorwil V Jember.
Seperti usulan Bupati Probolinggo dan Bupati Banyuwangi agar pengelolaan sungai yang menjadi kewenangan provinsi segera diperbaiki dan segera dilakukan reboisasi agar tidak terjadi banjir bandang dan tanah longsor yang lebih parah. Usulan Bupati Lumajang dan Jember yang mengusulkan agar segera dilakukan perbaikan dan penguatan tanggul yang bersifat permanen dengan melibatkan APBD dan APBD Pemprov Jatim.
“Usulan ini kita usulkan ke gubernur agar menjadi prioritas dalam pencegahan bencana banjir bandang diwilayah tersebut,” ungkap Tjahjo kemarin. [efi]

12 Resiko Bencana di Jatim
1. Banjir
2. Banjir bandang
3. Gelombang ektrim dan abrasi
4. Gempa bumi
5. Kegagalan teknologi
6. Kekeringan
7. Epidemi dan wabah penyakit
8. Letusan gunung berapi
9. Cuaca ektrim
10. Tanah longsor
11. Tsunami
12. Kebakaran hutan dan lahan.

Tags: