Jalankan Pengabdian Masyarakat hingga Penyuluhan Anti Narkoba

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beserta Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat Latsitardanus ke XXXIX di Gedung Grahadi Surabaya, Senin (1,4). [trie diana]

Panglima TNI Resmikan Latsitardanus ke-XXXIX Dimulai
Surabaya, Bhirawa
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto membuka Latihan Integrasi Trauna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke XXXIX di halaman Gedung Grahadi Surabaya, Senin (1/4). Kegiatan integratif pada akhir pendidikan yang dilaksanakan Taruna Akademi TNI, Taruna Akpol, Praja IPDN dan mahasiswa Jatim ini menyasar pembangunan fisik dan non fisik di Jatim.
Panglima TNI mengatakan, Latsitardanus ke XXXIX ini dibagi menjadi empat sasaran daerah di Jatim. Keempatnya yakni, Satlak I Kabupaten Jember ; Satlak 2 Kabupaten Bojonegoro ; Satlak 3 Kabupaten Trenggalek dan Satlak 4 Kabupaten Pamekasan.
“Sasaran Latsitardanus ini adalah pembangunan fisik dan non fisik. Untuk fisik, kita akan bangun jalan umum, tempat ibadah dan perbaikan fasilitas umum. Sedangkan non fisiknya, yakni penyuluhan-penyuluhan, terutama terkait bahaya narkoba dan lainnya,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai pembukaan Latsitardanus ke XXXIX.
Alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986 ini menjelaskan, latihan yang diikuti Taruna Wredha dan mahasiswa ini tujuannya untuk melaksanakan integrasi terhadap Taruna dan mahasiswa. Sebab, mereka nantinya akan terjun langsung di masyarakat, dengan berbagai kegiatan diantaranya penyuluhan, riset sosial, wisata juang, promosi dan karya bakti di lingkungan masyarakat.
“Mereka ini adalah bagian komponen bangsa. Nantinya mereka akan bertemu di tempat penugasan lainnya, baik di masyarakat, Pemerintahan maupun di TNI-Polri,” jelas Hadi.
Hadi menambahkan, para Taruna tingkat akhir ini harus didekatkan dan berkoordinasi dengan sesama. Sehingga dalam semua kegiatan mereka dapat terbiasa dengan melakukan koordinasi. Terutama dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan, baik teori maupun praktek yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di lembaga, guna disosialisasikan kepada masyarakat.
Kenapa di Jatim, Hadi mengaku, setiap tahunnya Latsitardanus menyasar wilayah-wilayah yang ada di Indonesia. Untuk Jatim, semuanya sudah direncanakan jauh-jauh hari. “Setiap tahunnya sudah direncanakan wilayah mana yang akan digunakan dalam Latsitardanus. Tahun ini di Jatim, dan hampir setiap Provinsi akan kita datangi untuk melaksanakan kegiatan Latsitardanus,” ucapnya.
Di tempat yang sama, wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, penanganan masalah narkoba di Jatim telah berlangsung sangat baik. Badan Narkotika Nasional dan Polri telah berhasil menangani beberapa kasus besar tentang narkoba di Jatim. Namun, selain penangan kasus yang dilakukan BNN dan Polri, pencegahan di tingkat sekolah juga telah dilakukan. Salah satunya dengan memasukkan kurikulum P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
“Kita mendorong ke sekolah-sekolah agar penetrasinya tidak sampai ke sekolah. Kebetulan Pemprov saat ini mengelola SMA/SMK, karena itu dalam pembelajaran disisipkan kurikulum P4GN,” tutur Emil.
Emil berharap, para siswa memiliki kesadaran sejak dini tentang bahaya narkoba. Karena itu, selain kurikulum, siswa juga perlu dipagari dengan benteng spritualitas. “Kita perlu melakukan proteksi kepada anak-anak kita generasi muda. Kalau mereka sampai kena sedikit saja sudah langsung terbawa,” ungkap Emil.
Taruna yang terlibat dalam Latsitardanus ke XXXIX ini, yakni Taruna akmil sebanyak 263 orang ; Taruna AAL 117 orang ; Taruna AAU 99 orang, Taruna Akpol 306 orang, Praja PDN 100 orang. Serta dari mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Jatim sebanyak 100 orang, dengan jumlah keseluruhan mencapai 885 Taruna. [bed.tam]

Tags: