12 Magic Words Membangun Good Parenting

Oleh :
Dr Lia Istifhama

Bunda, menjadi orang tua terbaik untuk anak tentu bukan hal yang sangat sederhana, bukan? Terlebih menjadi penjamin masa indah di sepanjang tumbuh kembang buah hati tercinta, tentu itu bukan hal yang sangat mudah, sekalipun menjadi harapan setiap kaum perempuan. Namun setidaknya, ada 12 magic words, kata-kata ajaib yang bisa kita sampaikan kepada anak-anak agar mereka selalu meyakini bahwa orang tua hadir di setiap hari dan waktu mereka.

1. Ibu Tidak Akan Tidur Sampai Anak Terlelap
Malam adalah keinginan setiap kita untuk menutup hari dengan begitu indah. Pun dengan anak-anak tercinta, kehangatan pelukan adalah salah satu yang mereka butuhkan untuk melepas penat mereka dan meyakinkan mereka bahwa besok adalah hari yang sangat menyenangkan. Maka, ungkapkan kalimat penuh ketenangan agar mereka segera terlelap. Hadirkan rasa aman dan nyaman bahwa kita selalu hadir di dekat mereka. Mereka tidak perlu merasa kesepian karena mereka tidak akan melalui malam dengan sendiri.

“Ayo tidur, nak. Besok kamu akan sekolah dan kamu harus fresh agar guru dan teman-temanmu senang berjumpa lagi denganmu.”

Dan jika mereka menjawab: “Ibu tidur duluan saja, aku masih belum mengantuk.”

Maka mungkin magic words yang bisa kita katakana pada anak tercinta: “Bagaimana bisa ibu tertidur sedangkan ibu tidak akan bisa berhenti memikirkanmu jika engkau belum terlelap?”

2. Ibu Selalu Rindu dengan Suaramu
Bunda, keromantisan bukan hanya milik kita dan pasangan saja, lho. Dengan anak pun, kita perlu menegaskan bahwa kita adalah orang tua yang sangat mencintai dan menyayangi mereka. Jika satu Ketika anak beranjak remaja atau dewasa yang mana mulai mengenal cinta, maka sangatlah penting bagi kita, kaum ibu, memastikan bahwa mereka adalah anak-anak yang layak dicintai dan dirindu. Buktinya, kita sebagai ibu mereka, meyakinkan bahwa suara mereka merdu dan menyenangkan untuk didengar.
So simple, mungkin kita bisa mengatakan pada mereka saat mereka sedang jauh dari kita, bahwa mereka tidak sendiri, dengan kalimat:
“Apa kabar, nak? Kok tidak telpon ibu? Padahal ibu selalu rindu dengan suaramu.”

3. Ibu Selalu Menunggu Kisahmu Hari Ini
Hadirnya seorang ibu tentu harapan dimana anak-anak mampu menyampaikan curhat keluh kesahnya ataupun melaporkan indahnya suasana sekolah yang mereka lalui.
“Giman sekolahmu, nak? Ceritakan donk. Karena ibu selalu menunggu melaporkan kisahmu hari ini. Teman-temanmu dan gurumu serta apapun, ibu hanya ingin mendengar.”
Ungkapan tersebut tentu sekaligus sebagai stimulus agar anak menjadi pribadi yang terbuka, ceria, dan memiliki kepercayaan diri untuk menyampaikan apapun kepada orang dekat mereka.

4. Kekuranganmu dan Saudaramu Adalah Kekurangan Orang Tua
Setiap manusia tak ada yang terlahir sempurna. Maka, mengajarkan anak-anak agar menerima kekurangan diri ataupun orang lain, terutama saudara kandungnya, adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Karena dengan belajar dan selalu menerima kekurangan, maka anak-anak pun akan mudah memaafkan ataupun berdamai dengan keadaan. Sebagai contoh, tatkala anak mengalami perselisihan dengan saudaranya dan saling menyebut kekurangan satu sama lain, maka salah satu kalimat magic yang bisa diungkapkan oleh seorang Ibu adalah:
“Jika kau temukan kekuranganmu maupun saudaramu, maka itu juga kekurangan ibu. Karena kalian anak-anak ayah dan ibu.”

5. Apa Yang Kamu Sukai Dari Orang Tua Hari Ini?
Memastikan anak-anak mendapat perhatian yang tulus, adalah bukan soal kuantitas, melainkan kualitas. Hal ini karena orang tua tidak bisa menuntut diri mereka selalu hadir sepanjang waktu bagi anak-anak. Namun, kesibukan orang tua yang membuat mereka memiliki sedikit waktu untuk bertemu anak-anak, nyatanya bukan hambatan untuk menunjukkan kualitas cinta sepenuhnya bagi anak-anak. Dan untuk memastikan bahwa kualitas cinta orang tua sudah berhasil menarik hati anak adalah dengan melakukan testimoni sederhana.

Tentu, peran romantis untuk mengukur sejauhmana aksi orang tua memikat anak, adalah seorang ibu. Dengan sikap hangat khasnya seorang ibu dan juga senyuman ceria, seorang ibu bisa saja menggoda anak dengan bertanya: “Nak, apa yang kamu sukai dari orang tua hari ini?”

6. Sepertinya, Banyak Temanmu Yang Senang Ketemu Ibu, Deh
Kita semua pernah melalui masa kecil. Kita semua tentu sepakat, donk. Bahwa kita pasti senang dan bangga jika orang tua kita ternyata diterima sangat baik oleh teman sebaya kita. Itu juga seharusnya menjadi motivasi kita para orang tua, untuk berusaha diterima oleh teman-teman anak kita. Diterima secara baik itu menyenangkan, donk. Dan itu tidak harus sesuatu yang mengeluarkan high cost. Simpel dan murah meriah saja, yaitu cukup sering menebar senyum, tampil modis, dan berusaha mengenal nama teman-teman anak kita.
Finally, kiranya perlu untuk mengatakan: “Sepertinya, Banyak Temanmu Yang Senang Ketemu Ibu, Deh.”

7. Selamanya Orang Tua Selalu Hadir Dalam Hidupmu

Bunda, tahukah anda? Bahwa ternyata salah satu kekhawatiran anak saat mereka semakin beranjak remaja bahkan dewasa, adalah menyadari orang tua semakin beranjak tua dan kelak meninggalkan mereka di dunia. Mellow tidak, sih? Tapi ternyata itu benar adanya.
Nah, kita sebagai orang tua maka memiliki kewajiban khusus, nih, yaitu menenangkan mereka. Lagi-lagi, salah satu caranya mungkin dengan ungkapan penuh cinta: “Jangan kuatir, selamanya orang tua selalu hadir kok.”
Hal ini sangat penting disampaikan, terutama jika satu Ketika mereka berkata: “Ma, aku takut kalua dewasa, mama semakin tua terus lama-lama meninggal.” Hmmm terharu ya, kan? Maka, ayo bunda, kita hadirkan semangat untuk anak-anak kita bahwa kita selalu hadir untuk mereka.

8. Doa Orang Tua Selalu Hadir Sampai Anak Cucumu
Setiap anak tentu sangat percaya atas kekuatan doa dari orang tuanya. Doa nan tulus tentu menjadi obat dari semua pelipu lara maupun kekhawatiran mereka tatkala menyadari bahwa semakin beranjak usia, mereka mulai menghadapi problem hidup. Masa kecil yang semua full of senyum, beranjak mulai terisi dengan situasi yang menguras emosi.
Nahhh, lagi-lagi nih peran penuh cinta dari orang tua harus hadir. Terutama, kaum ibu yang selalu identik dengan afeksi atau kasih sayang. Ungkapan: “Jangan kuatir, ibu kan selalu mendoakanmu setiap waktu. Harus yakin doa orang tua, yah.”

9. Ibu Sangat Bangga Melihatmu Tampil, Bukan Soal Menang Kalah
Semua akan ada regenerasi. Maka salah satu bentuk dukungan kita terhadap regenerasi adalah memberikan kepercayaan bahwa anak-anak kita berani tampil dan berani berkompetisi. Jangan kotakkan sebuah kompetisi dalam menang atau kalah. Melainkan perluas itu sebagai upaya dari anak-anak agar semangat mencari pengalaman dan mengasah diri di ruang publik.
Bangun kepercayaan diri mereka dengan kalimat sederhana, semisal: “Ibu Sangat Bangga Melihatmu Tampil, Bukan Soal Menang Kalah.”

10. Untung Saja Ibu Satu Tim Denganmu
Keluarga adalah tumpuan bagaimana orang tua mengedukasi tentang Kerjasama dan kekompakan. Orang tua yang adaptif dan memahami situasi anak, tentu sangat dibutuhkan. Hasil akhir contohnya, menjadikan orang tua lebih dari pasangan yang membuat mereka kemudian terlahir di dunia, namun melainkan pasangan laki dan perempuan yang bisa menjadi partner anak dalam banyak situasi. Dalam kompetisi misalnya, akan terasa sekali kesan kenyamanan tatkala orang tua, terutama ibu, menunjukkan kebanggaan bermitra dengan putra maupun putrinya.
“Kamu hebat sekali, nak. Untung saja ibu satu tim denganmu, karena ibu tidak ahli dalam membuat kolase,” kalimat seperti itu sangatlah ringan tapi sangat berkesan untuk memastikan kepada si anak bahwa mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang tua. Secara lebih jauh, kalimat seperti itu juga menunjukkan bahwa hadirnya anak sangat membantu orang tua.

11. Kalau Ada Hambatan, Itu Artinya Belajar Mengatasi Masalah
Hidup adalah perjalanan waktu yang pasti menghadirkan banyak dinamika. Hambatan maupun problematika, adalah bentuk nyata bahwa kita sedang hidup. Hal ini yang harus diberikan pemahaman kepada anak-anak, bahwa sangat fitrah jika mereka mendapatkan hambatan atau masalah.
Motivasi menguatkan keoptimisan bahwa masalah atau kendala dapat dilalu, sangatlah penting. Sebagai contoh, ungkapan tatkala ban mobil pecah di tengah jalan tol, bahwa saat kita berhasil menepi, kita bisa sampaikan kepada anak-anak: ” Wajar jika ada hambatan dalam berkendara, karena kalau tidak pernah mendapatkan hambatan, kapan belajar mengatasi masalah?”

12. Kalau Orang Tua Lagi Puasa, Itu Tandanya Kita Mau Lebaran
Membangun kenyamanan dalam keluarga, salah satunya adalah meyakinkan pada anak-anak bahwa orang tua selalu memotivasi anak-anak dalam segala situasi. Sebagai contoh, jika orang tua mengalami situasi ekonomi yang berbeda dengan sebelumnya, maka orang tua pun harus meyakinkan kepada anak-anak bahwa itu hal yang lumrah dalam kehidupan.

Sebuah magic words yang mungkin bisa disampaikan adalah: “Kalau Orang Tua Lagi Puasa, Itu Tandanya Kita Mau Lebaran.” Kalimat ini secara tidak langsung menegaskan bahwa hidup itu melalui proses sebagaimana peribahasa: ‘berakit-rakit dahulu, bersenang-senang kemudian.’
Pada akhirnya, semua ungkapan penuh cinta dari orang tua merupakan upaya ‘tags your memories’, bahwa anak-anak melalui masa kecil hingga beranjak dewasa, dengan penuh cinta dan cita. Indahnya kalimat yang diutarakan orang tua, tentu bekal agar kelak mereka menjadi pribadi yang dewasa, bijak, dan penyayang bagi adek-adek maupun anak-anak mereka kelak.

———- *** ———–

Tags: