16 Siswa MTsN 3 Tambakberas Berangkat Jambore Internasional

16 Siswa MTsN 3 Tambak Beras, Jombang yang akan berangkat mengikuti Jambore Internasional di Malaysia, Kamis pagi (05/04).[Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Sebanyak 16 siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Tambak Beras, Jombang berangkat mengikuti Jambore Internasional di Malaysia, Kamis pagi (05/04). Hal itu menurut pihak sekolah adalah untuk menciptakan santri yang berwawasan global.
Keseriusan MTsN 3 Tambak Beras, Jombang dalam membangun wawasan santri tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, KH Wafi’ul Ahdi saat melepas 16 santrinya untuk berangkat ke Malaysia.
Seperti yang dicontohkan KH Waf’iul Ahdi, bahwa beberapa waktu lalu pada bulan Januari telah mengirim beberapa santrinya untuk mengikuti kejuaraan robotic di Singapura dan Thailand dan mendapatkan juara 1.
“Agar bisa menciptakan santri yang berwawasan global, dengan cara kami mengirimkan santri-santri di kegiatan bernuansa internasional. Kita sudah pernah mengirim santri ke Cina, Turki dan Jepang serta Amerika,” kata Gus Wafi, sapaan akrabnya kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu, Kepala Sekolah MTsN 3 Tambakberas Jombang, Moch Syuaib menambahkan, diberangkatkannya 16 siswanya ke Malaysia ini untuk mengikuti acara Islamic Global School Network Jambore di University Sains Islamiyah Malaysia (USIM).
Jambore tersebut menurutny akan digelar mulai tanggal 5 hingga13 April 2018. Menurut Moch Syuaib, hal itu sebagai salah satu upaya untuk merealisasikan misi besarnya agar tercipta santri yang berwawasan global.
“Kami senantiasa menyiapkan santri-santri yang berwawasan internasional. Kami mendorong agar santri tidak hanya memiliki wawasan lokal, tetapi juga memiliki wawasan global yang nantinya akan bisa berdakwa di tingkat internasional,” katanya.
Masih menurutnya,16 santri yang dikirim ke Malaysia, di katakannya akan menampilkan budaya santri yang ada di Jombang, khususnya di Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang untuk ditampilkan di hadapan dunia internasional.
“Kami mempersiapkan mereka untuk menampilkan kegiatan akademik dan non akademik, salah satu contohnya nyanyian Yaa Lal Wathon dengan menggunakan Bahasa Inggris,” pungkasnya.(rif)

Tags: