1821, Memulai Kerukunan Umat dari Keluarga

Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati membuka Talk Show Kerukunan Umat Beragama. [suprayitno/bhirawa]

Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati membuka Talk Show Kerukunan Umat Beragama. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Menyemai benih kerukunan bisa dimulai dari titik awal mana saja. Versi Wabup Lamongan Kartika Hidayati, itu bisa dilakukan dari lingkungan keluarga, melalui Gerakan 1821. “Jika di Jakarta terdapat gerakan 411 dan 212, maka di Kabupaten Lamongan terdapat gerakan 1821,” katanya saat Talk Show Kerukunan Umat Beragama Dalam Perspektif Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Hall Grand Mahkota Lamongan, Rabu (7/12).
Dijelaskan olehnya, gerakan tersebut dicanangkan oleh Bupati Fadeli, di mana pada jam 18:00 sampai jam 21:00 orang tua dan anak mematikan televisi, handphone dan gadget lainnya untuk berkumpul bersama keluarga, belajar, berbicara dan bermain.
Dia percaya, melalui gerakan tersebut masyarakat Lamongan bisa menumbuhkan kerukunan beragama yang dimulai dari keluarga. Anak-anak dapat terhindar dari narkoba dan kenakalan remaja, serta menjadi lebih relijius dengan mengaji bersama keluarga. “Dengan sendirinya kerukunan umat beragama akan tercipta, ” kata Kartika Hidayati menjelaskan.
Terkait konsep Bhinneka Tunggal Ika, Kartika Hidayati menandaskan itu harus dikawal bersama. “Tidak hanya ada satu warna, tapi banyak warna yang diikat dengan bendera merah putih dan semangat bahwa NKRI adalah harga mati. Dan jika pemikiran ini dianut bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia, maka Insyaallah Indonesia akan aman, ” ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Propinsi Jawa Timur Najib Hamid menampik acara itu digelar sebagai respon dari gerakan 411 dan 212 yang sebelumnya terjadi. “Ini sudah dijadwalkan oleh FKUB dan Bakesbangpol Propinsi Jawa Timur sejak 3 bulan yang lalu. Jadi tidak ada kaitannya dengan gerakan 411 dan 212 yang terjadi sebelumnya, ” katanya menjelaskan.
“Jika ada gesekan-gesekan di masyarakat, FKUB berperan sebagai menenangkan masyarakat dan memfasilitasinya. Namun jika aman-aman saja, FKUB sepertinya tidak dibutuhkan. Kami datang ke Kabupaten Lamongan untuk bersilaturrahmi dan mendengar informasi apa saja yang terjadi di Kabupaten Lamongan terkait kerukunan umat beragama, ” ungkap Najib Hamid.(yit)

Tags: