2016, Belanja Daerah Jember Capai Rp 3,5 Triliun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Belanja daerah Kabupaten Jember pada 2016 direncanakan senilai Rp 3,543 triliun yang dialokasikan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 2,224 triliun dan belanja langsung sebesar Rp 1,319 triliun.
“Belanja daerah pada 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 68,97 miliar atau 1,91 persen yakni dari Rp 3,612 triliun menjadi Rp 3,543 triliun,” kata Pj Bupati Jember Supa’ad dalam rapat paripurna nota pengantar APBD 2016 di Gedung DPRD Jember, Kamis (12/11).
Menurutnya belanja tidak langsung direncanakan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 131,73 miliar atau 6,3 persen yakni dari Rp 2,092 triliun menjadi Rp 2,224 triliun. “Anggaran belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai mengalami kenaikan sebesar Rp 171,6 miliar atau meningkat 11,09 persen yakni dari Rp 1,547 triliun menjadi Rp 1,719 triliun, kemudian belanja hibah mengalami penurunan sebesar Rp 134,93 miliar (59,46 persen) yakni dari Rp 226,93 miliar menjadi Rp 92 miliar,” tuturnya.
Sementara belanja bantuan sosial mengalami penurunan sebesar Rp 6,19 miliar atau turun 11,87 persen yakni dari Rp 52,14 miliar menjadi Rp 45,95 miliar. Kemudian belanja bagi hasil kepada pemerintahan desa tidak mengalami perubahan yakni tetap sebesar Rp 13,94 miliar.
Sedangkan belanja bantuan keuangan kepada pemerintahan desa mengalami kenaikan sebesar Rp 101,25 miliar atau 41,04 persen yakni dari Rp 246,73 miliar menjadi Rp 347,99 miliar dan belanja tidak terduga tetap yakni Rp 5 miliar. “Rencana alokasi belanja langsung pada APBD 2016 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 200,69 miliar yakni dari Rp 1,519 triliun menjadi Rp 1,319 triliun atau menurun 13,21 persen,” kata Supaad yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jatim itu.
Belanja langsung terdiri dari belanja pegawai yang mengalami kenaikan sebesar Rp 3,52 miliar atau naik 3,02 persen dari Rp 116,75 miliar menjadi Rp 120,27 miliar. Kemudian belanja barang dan jasa turun sebesar Rp 55,01 miliar dari Rp 684,61 miliar menjadi Rp 629,59 miliar (8,04 persen). Belanja modal juga mengalami penurunan sebesar Rp 149,2 miliar dari Rp 718,18 miliar menjadi Rp 568,98 miliar (20,77 persen).
Supaad menjelaskan target pendapatan daerah pada APBD 2016 diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar Rp 236,13 miliar dari Rp 3,207 triliun menjadi Rp 3,443 triliun (7,36 persen). “Untuk pendapatan asli daerah mengalami penurunan sebesar Rp 23,857 miliar dari Rp 508,45 miliar menjadi Rp 484,59 miliar (4,69 persen),” katanya. [efi]

Tags: