392 Warga Jombang Tewas Terserang HIV/AIDS

Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat, angka penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) di kota santri setiap tahunnya meningkat. Untuk tahun 2015 ini, selama tiga bulan terakhir tercatat 42 kasus penderita, empat di antaranya adalah lulusan Dolly Surabaya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat, angka penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) di kota santri setiap tahunnya meningkat. Untuk tahun 2015 ini, selama tiga bulan terakhir tercatat 42 kasus penderita, empat di antaranya adalah lulusan Dolly Surabaya.

Jombang, Bhirawa
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mencatat, angka penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome di kota santri setiap tahunnya meningkat. Untuk tahun 2015 ini, selama tiga bulan terakhir tercatat 42 kasus penderita, empat di antaranya adalah lulusan Dolly Surabaya.
Haryo Purnomo, kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Jombang mengungkapkan, sejak tahun 1999, hingga saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di kabupaten Jombang sebanyak 762 orang, 392 orang di antaranya meninggal dunia. “Jumlah tersebut terdiri dari 453 laki-laki dan 309 berjenis kelamim perempuan. Rata-rata yang terkena virus ini adalah usia 25 hingga 49 tahun,” ungkapnya.
Dikatakannya, angka penderita virus HIV/AIDS di Kota Santri ini, setiap tahun mengalami kenaikan. Untuk tahun 2010 sebanyak 62 penderita kemudian tahun 2011 sebanyak 82 orang, tahun 2012 misalnya ada sebanyak 105 orang, dan pada tahun 2013, terdeteksi sebanyak 157 penderita.
“Hanya tahun 2014 yang mengalami penurunan, yakni 140 penderita. Sedangkan untuk tahun 2015 ini, selama tiga bulan terakhir sudah mencapai 42 kasus, dengan jumlah laki-laki 26 orang, perempuan 16 orang,”beber Haryo seraya mengatakan 4 penderita di antaranya adalah jebolan dari Dolly Surabaya.
Sementara itu dari total 762 penderita di Jombang, sebanyak 370 orang di antaranya yang masih hidup pihaknya terus melakukan pengobatan secara intensif di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Jombang.” Penyebab utama penularan HIV/AIDS di Jombang ini rata rata berasal dari PSK (Pekerja Seks Komersial). Ini dari yang kami temukan, mayoritas penderita mengaku tertular dari lokalisasi. Mereka terkena saat melakukan hubungan dengan pasangan PSK,” ujarnya.
Sementara itu Data RSUD Jombang mencatat sebanyak 90 persen jumlah penderita HIV di Kabupaten Jombang, merupakan warga yang berada dalam usia produktf.  Lainnya masuk dalam kategori non produkti, yakni diatas 50 tahun. ”Benar, yang membuat kami perihatin adalah masih banyaknya penderita dengan usia produktif, yakni usia 25 hingga 49 tahun,” ujar dr Hardini Indarwati, Ketua tim HIV/AIDS RSUD Jombang.
Masih menurut dr Hardini, dari 762 penderita HIV/AIDS di Kota Santri, sekitar 700 lebih penderita yang berusia 25 hingga 49 tahun. Rata-rata, mereka yang datang dan melakukan pengobatan di rumahsakit pelat merah ini terinfeksi virus akibat hubungan seksual. ”Hampir mayoritas, akibat hubungan heteroseksual, atau seks bebas. Ini yang paling mendominasi. Kalau untuk penularan melalui penasum(penggunaan jarum suntik dari narkoba) sangat sedikit,” tambahnya. [rur]

Tags: