400 PNS Surabaya Diambil Sumpah Janji

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Sekitar 400 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Selasa (27/10) kemarin  diambil Sumpah Janji PNS oleh Penjabat (PJ) Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno.
Para PNS yang disumpah jabatannya antara lain terdiri dari PNS Golongan III sebanyak 235 orang, Golongan II sebanyak 160 orang, dan Golongan I sebanyak 5 orang.
Sementara untuk jabatan PNS yang disumpah dan diambil janji Selasa ini antara lain 184 orang guru, 101 orang medis, dan 115 orang staf PNS.
Para PNS yang sudah turun SK-nya ini dari pagi telah melakukan gladi bersih sejak pagi. Rencana pelaksanaan pengambilan sumpah janji PNS awalnya pukul 09.00 WIB. Namun mereka harus menunggu PJ Wali Kota tiba di lokasi.
Karena lama menunggu PJ Wali Kota tiba, mereka pun kelelahan dan duduk lesehan di lantai Gedung Sawunggaling hingga pukul 10.15 WIB. Akhirnya pukul 11.00 WIB PJ Wali Kota, Nurwiyatno tiba di lokasi dan mengambil sumpah dan janji 400 PNS yang telah mendapatkan SK-nya baru-baru ini.
Ketika memberikan sambutan Nurwiyatno berkali-kali meminta maaf atas keterlambatannya kepada para calon PNS yang belum diambil sumpahnya ini.
”Saya mohon maaf, saya harus menghadiri acara dengan OJK dan Gubernur. Sekali lagi saya mohon maaf,” ujarnya. Nurwiyatno mengatakan, sesuai dengan UU 5/2015, PNS harus mengucapkan sumpah dan janji.
”Saya berharap, ini tidak hanya formalitas belaka. Tapi selalu diingat dalam setiap melakukan pekerjaan sehari-hari,” katanya. Nurwiyatno juga berpesan kepada PNS yang hadir agar setiap hari bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja dengan ikhlas.
Harapan PJ Wali Kota ini agar PNS yang baru dilantik di lingkungan Pemkot Surabaya dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan paradigma pelayanan publik yang sangat dinamis.
Ini karena pelayanan publik di Kota Surabaya sudah berkembang sedemikian pesat, utamanya dalam penggunaan teknologi. Karena itu, PNS di lingkungan Pemkot Surabaya wajib melek teknologi sehingga bisa maksimal dalam melayani masyarakat.
”Para PNS di lingkungan Pemkot Surabaya wajib memahami perubahan paradigma dari sisi pelayanan. Kita sudah menggunakan teknologi dalam pelayanan publik, Dan system yang sudah bagus itu tentu membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Karena itu, saya mengajak untuk bisa menguasai teknologi,” tegas Nurwiyatno. [dre]