59 Ribu Sapi di Pasuruan Wajib Bunting

Sapi di wilayah Kabupaten Pasuruan akan dipersiapkan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan dalam menargetkan 59.000 sapi betina produktif wajib bunting tahun 2017 ini, Rabu (8/3). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Langkah meningkatkan populasi sapi melalui Inseminasi Buatan (IB) di Kabupaten Pasuruan terus dilakukan oleh Pemkab Pasuruan. Tahun ini, Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan menargetkan sebanyak 59.000 sapi betina produktif wajib bunting tahun 2017 ini.
Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Irianto menyampaikan target 59.000 sapi betina produktif wajib bunting tahun 2017 merupakan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) tahun 2017 yang digagas Kementerian Pertanian.
“Program khusus untuk bisa memaksa sapi sebanyak 59.000 ekor bunting sebagai menunjang programĀ  yang digagas Kementrian sudah kami siapkan,” tandas Irianto, Rabu (8/3).
Program penunjang itu adalah pemeriksaan kebuntingan sapi secara berkelanjutan, penanganan gangguan reproduksi ternak serta pengobatan sampai peningkatan kualitas ternak.
Irianto menambahkan pihaknya akan memaksimalkan dari sapi potong dan sapi perah untuk di IB atau inseminasi buatan. Termasuk juga akan mencoba intensifikan IB ke sapi perah dan buatan. “Populasi sapi potong di Pasuruan mencapai 106.252 ekor dan 86.847 ekor itu sapi perah. Sehingga dari total itu ada 90 persen dari total populasi sapi di Pasuruan adalah sapi potong,” kata Irianto.
Keyakinan mencapai target itu, lanjut Irianto bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia memiliki 20 orang tenaga yang ahli di bidang IB. Dari belasan orang itu ternyata petugas teladan tingkat Jawa Timur dan Nasional.
Sedangkan program khusus lainnya adalah memaksimalkan potensi sapi indukan dalam negeri agar terus menghasilkan pedet atau anak sapi. “Kami sangat optimis bisa meraih target itu di tahun ini. Untuk menjaga populasi ternak sapi agar tidak langka dan bisa terus meningkat setiap tahunnya dengan program Upsus Siwab,” tegasnya lagi.
Dalam kesempatan ini, Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan juga berkomitmen terhadap pemerintah pusat terkait swasembada daging 2026. “Kami juga terus mewujudkan Indonesia mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan khususnya sapi. Begitu juga memaksimalkan kantong-kantong padat ternak. Diantaranya di wilayah Pandaan, Nguling, Purwosari, Kraton, Kejayan, dan Wonorejo. Kantong ternak itu diperkuat poktan dengan ilmi IB dengan narsum yang kopenten dibidangnya,” papar Irianto. [hil]

Tags: