7 Kelurahan Kumuh di Surabaya Dapat Bantuan

4Pemkot Surabaya,Bhirawa
Tujuh kelurahan di Surabaya mendapatkan dana segar dari pemerintah pusat. Melalui program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Kemunitas (PLP-BK), Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum menggerojok dana sebesar Rp 1 miliar kepada setiap kelurahan.
Tujuh kelurahan yang mendapatkan dana segar itu meliputi Kelurahan Genting, Tegalsari, Kedung Cowek, Sidotopo, Pegirian, Menur Pumpungan, dan Nginden Jangkungan. Program penataan lingkungan berbasis komunitas ini sudah berjalan sejak tiga minggu lalu, ditargetkan akhir tahun ini sudah selesai.
Asisten IV Bidang Kesra Pemkot Surabaya Eko Hariyanto menjelaskan, dana itu akan digunakan untuk melaksakanakan program penataan lingkungan yang direncanakan oleh masyarakat sendiri. Sehingga, penataan lingkungan itu sesuai dengan kebutuhan warga setempat.
“Perencanaan itu perlu ada aspek yang dijabarkan. Dalam petunjuk pelaksananya pusat harus mensinkronkan dengan perencanan Pemkot. Karena penataan kota di pemkot ada,” ujarnya saat menghadiri pameran hasil perencanaan masing-masing kelurahan di Royal Plaza, Rabu (18/11).
Menurutnya, dengan program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum ini, Pemkot Surabaya merasa terbantu. Karena beberapa pembangunan bisa diintervensi oleh pemerintah pusat menggunakan dana APBN.
Sementara itu, Ketua Pameran Hasil Perencanaan sekaligus ketua BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Kelurahan Genting Sipan menambahkan, dari tujuh kelurahan yang sudah mulai digarap adalah Kelurahan Genting, Kelurahan Sidotopo Dan Pegirian Dan Kedung Cuek.
“Pameran ini berlansung saat pembangunan fisik jalan. Targetnya adalah biar masyarakat tahu di kota Surabaya mendapat sasaran PLP-BK,” jelasnya.
Sipan mengatakan, program dari Kementerian Pekerjaan Umum ini bertujuan untuk penanggulan kemiskinan, lingkungan kumuh. Surabaya menjadi target progam ini karena masalah kepadatan, lingkungan kumuh masih sangat memprihatinkan.
“Kriteria pemilihan tujuh kelurahan itu adalah padat, kumuh, dan miskin. Ini yang menentukan pusat,” ujarnya. [gat]

Tags: