700 Barel Minyak Bojonegoro Dijual Keluar Jatim

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Sekitar 700 barel solar produksi penyulingan secara tradisional di penambangan sumur minyak tua di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, masih dibawa keluar pedagang “rengkek”, untuk dijual ke berbagai daerah di Jatim dan Jateng.
Komandan Sub-Satgas Pengamanan Obyek Vital Jatim Letkol. Kavaleri Donova Pri Pamungkas, di Bojonegoro, mengatakan, solar produksi penyulingan secara tradisional di penambangan sumur minyak tua yang dibawa pedagang “rengkek” masih belum bisa dihentikan.
“Solar sulingan yang dibawa pedagang ‘rengkek’ masih berlangsung seperti dulu. Jumlah pedagang rengkek ratusan, setiap harinya dengan membawa enam jerigen/pedagang (sekitar 200 liter),” jelas dia, yang juga Komandan Kodim 0813, Rabu (19/8).
Ia menjelaskan kewenangan menertibkan solar yang dibawa keluar oleh pedagang “rengkek” ada di polisi, bukan menjadi tugas personel Satgas Pengamanan TNI yang berjaga di lokasi lapangan sumur minyak tua Bahkan, lanjut dia, Satgas Pengamanan TNI yang pernah mengamankan sekitar 16.000 liter solar produksi lapangan sumur minyak tua, ketika kasusnya diserahkan kepolisian resor (polres) ditolak.
“Kita sudah meminta kepada Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, untuk berkoordinasi dengan Mabes Polri, agar penertiban produksi sumur minyak tua di Bojonegoro, bisa berjalan lancar,” paparnya.
Menurut dia, di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, terdapat 141 dapur olahan yang melakukan penyulingan secara tradisional minyak produksi sumur minyak tua. “Produksinya berupa solar yang kemudian dibeli pedagang rengkek, untuk dijual dengan harga di bawah solar di SPBU,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan keberadaan personel Satgas Pengamanan TNI yang ada di lokasi lapangan sumur minyak tua, yaitu bertugas mencegah adanya pengeboran sumur minyak baru yang dilakukan investor.
Dari pendataan yang dilakukan, katanya, masih ada sekitar 10 rig yang berada di lokasi penambangan sumur minyak tua milik warga lokal dan luar daerah. “Kami terus mengimbau agar rig yang ada di lokasi dibawa keluar, sebab Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, melarang ada pengeboran sumur minyak baru,” ujarnya.
Sesuai data dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, di Desa Wonocolo, Hargomulyo, dan Mbeji, Kecamatan Kedewan dan Kecamatan Malo terdapat 700 sumur minyak, baik sumur minyak tua maupun sumur minyak baru. “Produksi minyak mentah yang disetorkan paguyuban penambang kepada Pertamina EP Asset 4 Cepu, berkisar 1.400-1.500 barel/hari,” ucapnya. [bas,ant]

Tags: