76 Mahasiswa Prodi International Untag Surabaya Ikuti PTM Terbatas

Rektor Untag Prof Nugroho meninjau pelaksanaan PTM prodi International di hari pertama.

Surabaya, Bhirawa
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mulai menerapkan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) terbatas, Senin (27/9) lalu. Kebijakan ini seiring dengan menurunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya. Juga menindaklanjuti keputusan DIKTI yang mengizinkan kampus menyelenggarakan PTM terbatas.
Dalam PTM terbatas ini Untag Surabaya mengutamakan Program Studi (Prodi) Internasional angkatan pertama. Hari pertama PTM terbatas ditinjau langsung Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho MM CMA CPA. Setidaknya ada empat Prodi di kelas bilinggual yang mengikuti PTM ini.
“Minggu ini kita meluringkan kelas bilingual, ada empat Prodi yakni Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Informatika dan Manajemen dengan jumlah 76 kelas,” tutur rektor yang akrab disapa Prof Nug itu.
PTM di hari pertama, menurut Prof Nug, berjalan cukup baik. Mahasiswa maupun dosen menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat, seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker. Kapasitas ruangan juga menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan PTM terbatas ini.
Prof Nug menegaskan, PTM terbatas akan dilakukan secara bertahap di Untag Surabaya. Maka bagi mahasiswa baru angkatan 2020 dan 2021 dijadwalkan menyusul PTM pada awal November. Hal ini tentu saja dengan prasyarat mahasiswa yang akan melakukan PTM sudah divaksin dan mendapat izin dari orangtua wali mahasiswa. Selanjutnya PTM untuk praktikum dan laboratorium.
“Untuk semua mahasiswa dengan jadwal praktikum bisa kuliah Luring di kampus, utamanya mahasiswa semester V dan semester VII,” tambah dia.
Hal ini, jelas Prof Nugroho, dengan mempertimbangkan mahasiswa yang melakukan kegiatan – kegiatan praktik atau experiental learning. Dengan berlangsungnya PTM terbatas ini, Prof Nugroho berharap, pelaksanaan perkualiahan luring akan menambah semangat mahasiswa. Selain itu meningkatkan kolaborasi antar mahasiswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Covid 19 akan tetap ada, namun bagaimana cara kita bisa berdampingan dengan ditekan melalui vaksinasi dan Prokes yang baik,” tandasnya. [ina]

Tags: