9 Desa di Bojonegoro Diterjang Banjir

Bojonegoro, Bhirawa
Hujan deras di daerah selatan Kabupaten Bojonegoro  dalam beberapa hari terakhir memicu Kali Mengkuris meluap dan membanjiri sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo dan Kanur, Senin (28/4). Lebih dari 9 desa di 3 kecamatan  di kabupaten ini terendam banjir.
Banjir menggenangi permukiman dan area pertanian di  Desa Simbatan, Samberan, dan Pesen, di Kecamatan Kanor. Kedalaman air banjir tersebut bervariasi antara 30 cm hingga satu meter. “Kami masih melakukan pendataan pemukiman warga yang terendam air banjir, termasuk areal pertanian,” kata Camat Kanor Supi Haryono, Senin (28/4).
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Amir Syahid mengatakan, bencana tersebut bukanlah banjir bandang. “Tapi banjir yang disebabkan Kali Mengkuris meluap karena tidak mampu menampung air hujan,” jelas Syahid.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersiaga di lokasi kejadian banjir, sebagai antisipasi menjaga kondisi banjir semakin memburuk. Selain itu, kata dia, personel TRC juga memberikan informasi kepada warga agar bersiaga sejak semalam, sebab meluapnya Kali Mengkuris tersebut berjalan dari wilayah selatan ke utara.
Selain rumah warga, jalan-jalan di Bojonegoro-Babat tepatnya di Desa Talun, sepanjang 300 meter juga terendam banjir. Pengguna jalan baik roda dua dan roda empat terpaksa harus mengurangi kecepatan kendaraannya. Khawatir terjadi kecelakaan dan kemacetan, polisi juga berjaga di sekitar jalan yang tergenang.
Selain rumah dan jalan raya, rel kereta api juga terkena rembesan air. Kereta yang melintas juga mengurangi kecepatan. Beberapa pekerja kasar juga telah siaga di sekitar rel. “Ini banjir datangnya mendadak sekali. Belum ada bantuan, tapi warga masih bertahan di sekitar pemukiman mereka. Kita berharap banjir segera surut,” kata Camat Sumberejo Mahmudin.
Mahmudin mengaku, banjir yang datang mendadak ini membuat warga kewalahan dan terpaksa mengevakuasi harta bendanya. Bahkan sebagian warga terpaksa membiarkan perabot rumah tangganya tergenang air.
Informasi yang dihimpun, desa-desa yang terimbas banjir antara lain, Kecamatan Sumberejo, Desa Talun, Desa Bogangin, Desa Jatigede, Desa Kedungdowo. Untuk Kecamatan Kepohbaru antara lain Desa Pejok, Desa Woro, Desa Bumirejo, Desa Tlogorejo. Sedangkan Kecamatan Kanor Baru Desa Samberan yang rumah warga terendam, sedangkan lahan pertanian yang tergenang di antaranya Desa Piyak dan Desa Simbatan.
Sementara itu akibat bencana banjir, sekitar empat ribu siswa pulang awal Senin kemarin. Mereka adalah pelajar mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) At-Tanwir Desa Talun Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro.
Mustam, Kepala MA At-Tanwir mengungkapkan banjir yang terjadi kemarin datang secara tiba-tiba saat mayoritas siswa dan sebagian guru saat telah sampai di sekolahan. ” Murid-murid sudah berangkat, namun air terus bertambah tinggi, akibatnya banyak guru yang terjebak air tidak bisa ke kelas,” kata Mustam bersama guru-guru saat mengamankan dokumen penting.
Mustam menjelaskan, meskipun banjir tidak masuk ruang kelas namun aktivitas belajar terpaksa dihentikan, karena akses untuk masuk ke lingkungan pondok tertutup derasnya air. “Ini memang air tidak masuk kelas, namun suasananya tidak mendukung. Guru-guru juga sudah datang, tapi di pintu masuk airnya deras, jadi terpaksa siswa dipulangkan,” ujarnya. [bas]

Rate this article!
Tags: