90 Apartemen Ikan Ditenggelamkan di Kab.Probolinggo

Para pekerja tenggelamkan modul fish apartement.

Para pekerja tenggelamkan modul fish apartement.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota dan kabupaten Probolinggo mendapat bantuan 90 modul apartemen ikan dari Pemprov Jatim. Modul apartemen ikan itu ditenggelamkan di perairan Kota Probolinggo dengan jarak 4 mil dari pantai sebanyak 50 dan 40 lagi ditenggelamkan di perairan utara kabupaten Probolinggo.
Bantuan modul apartemen ikan ini bukan pertama kalinya. Tahun lalu, DKP Jatim 2 kali memberikan bantuan apartemen ikan. Yakni, Juni 75 buah dan Oktober 75 buah. “Sejak tahun 2014, sudah 275 modul apartemen ikan yang telah dibenamkan di wilayah perairan Kota Probolinggo,” ujar Kasi Eksploitasi dan Teknologi DKP Jatim Slamet Budiyono, Rabu (14/12).
Slamet mengungkapkan, kondisi karang dan mangrove banyak mengalami kerusakan. Padahal, dua lokasi tersebut merupakan lokasi yang tepat untuk pemijahan ikan. “Karena itu, maka perlu perbaikan. Salah satunya dengan menyediakan apartemen untuk ikan. Fungsinya sama seperti karang dan mangrove, tempat untuk bertelur ikan,” jelasnya.
Total ada 4 titik lokasi tempat pembenaman apartemen ikan. “Dari luasan areal perairan Kota Probolinggo, yang memenuhi syarat seperti kedalaman, kekeruhan air, serta arus air yang sesuai, masih di sekitar karang katon. Bukan tidak mungkin akan ditempatkan di lokasi lain juga,” ujarnya.
Slamet memastikan, program apartemen ikan berpengaruh terhadap peningkatan populasi ikan. Terutama nelayan kecil yang memiliki jangkauan tangkapan sekitar 4 mil. “Terutama jenis cumi-cumi, jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Tidak hanya cumi-cumi saja, tapi ikan jenis kerapu pun ada,” katanya.
“Salah satunya yang dilakuakn DKP Kota Probolinggo pada 2015. Hasil kajiannya, banyak ditemukan beragam ikan hias di sekitar apartemen ikan dan karang katon. Ini positif karena tujuan apartemen ikan ini, memang untuk tempat bertelur ikan,” tandasnya.
Kepala DKP Budi Krisyanto mendukung adanya program tersebut. Program tersebut berkaitan dengan 3 pilar pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia. Yakni, pilar kedaulatan, pilar keberlanjutan, dan pilar kesejahteraan.
“Pilar keberlanjutan ini, mengingat kondisi perairan banyak yang rusak dan perlu dijaga keberlanjutan potensi perikanan. Salah satunya dengan menyediakan apartemen ikan sebagai tempat bertelur bagi ikan-ikan,” paparnya.
Untuk menjaga ekosistem laut yang rusak, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Diskanla Provinsi Jawa Timur dan KUB Gili Bahari Desa Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih menenggelamkan 40 modul rumah ikan (fish apartement) di perairan pantai utara Pulau Gili Ketapang.
Fish apartement berukuran tinggi 2,5 meter dan lebar persegi 1 meter dan bawahnya dicor agar tidak terombang-ambing oleh ombak laut. Rumah ikan yang terbuat dari bahan Poli Prophylene tersebut ditenggelamkan di perairan dengan kedalaman 15 hingga 17 meter.
Terpisah Kepala Diskanla Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Wahid Noor Azis mengungkapkan, fish apartement ini merupakan tempat berlindung, tempat tinggal dan berkembangbiaknya ikan serta habitat laut lainnya.
“Penenggelaman fish apartement ini bertujuan untuk menciptakan perlindungan biota laut, khususnya ikan sehingga dapat berkembang biak dan hidup dengan aman. Rumah ikan ini nantinya menjadi tempat tumbuhnya soft coral dan kerang-kerangan untuk dimakan ikan,” ungkapnya.
Menurut Wahid, fish apartement ini merupakan bantuan dari Diskanla Provinsi Jawa Timur kepada KUB Gili Bahari. “Perairan utara Pulau Gili Ketapang dipilih dengan pertimbangan tidak mengganggu alur perahu nelayan dan masih ada pencahayaan sinar matahari,” tegasnya.
Wahid menegaskan dalam penenggelaman ini 5 modul fish apartement dijadikan satu koloni supaya kelihatan mewakili satu rumah. Sehingga beberapa jenis ikan bisa tinggal, betah dan berkembang biak dengan baik. “Harapannya semakin banyak ikan yang hidup di sekitar Pulau Gili Ketapang. Dengan adanya rumah ikan, maka ikan yang migrasi akan mampir dan betah kemudian berlindung dan bertahap hidup serta berkembang biak. Setidaknya ada pemulihan dan peningkatan jumlah ikan yang ada di perairan Pulau Gili Ketapang,” tambahnya. [wap]

Tags: