AAKI Bikin Web Untuk Dekatkan Partisipasi Masyarakat

2-racPemprov Jatim, Bhirawa
Mempermudah pelayanan informasi terhadap assessor damn masyarakat Asosiasi Assessor Kompetensi Indonesia(AAKI) Jawa Timur kini membuat website. Langkah ini diambil AAKI sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia yang handal tatkala menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Ketua AAKI Jatim, Dr H Hari Sugiri mengatakan, adanya web tersebut akan menimbulkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. “Sebab AAKI tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat dan assessor,” katanya dalam peresmian website AAKIJatim.com, di Surabaya.
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim ini menambahkan, sertifikasi assessor memiliki empat pilar, yaitu skema kompetensi, assessor kompetensi, teknik kompetensi, dan tempat uji kompetensi.
Menurutnya, berdasarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kalau skema dan teknik kompetensi selalu ada perubahan seiring dengan perkembangan yang ada. Untuk itulah, maka skema kompetensi harus ada perubahan, terutama saat ini menghadapi MEA.
Berkaitan dengan assessor kompetensi, lanjut Hari, kalau Gubernur Jatim mengganggap jumlah assessor di Jatim cukup banyak dan sudah bagus. Assesor yang ada di Jatim tersebut didalamnya meliputi berbagai macam bidang/sektor diantaranya seperti pertanian dan pendidikan. Di Jatim terdapat 12 lembaga sertifikasi profesi, dan 980 assessor.
Sementara mengenai tempat uji kompetensi, terdapat 132 tempat uji kompetensi di Jatim. Tempat induk pusat uji kompetensi berada di Badan Latihan Kerja (BLK) Surabaya. Rencananya akan dijadikan pilot project agar bisa berubah menjadi LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) mandiri.
“LSP mandiri bisa melangsungkan dan melaksanakan uji pelatihan kompetensi di seluruh bidang jurusan,” kata Hari yang juga mengusulkan agar AAKI Jatim ke depan bisa  berkembang menjadi AAI (Asosiasi Assessor Indonesia) yang bisa mewakili Indonesia bagian timur.
Sementara, Sekretaris AAKI Jatim, Chaerul Djaelani mengatakan, AAKI merupakan lembaga profesi yang sangat penting saat ini yang dideclare bisa menghadapi era perdagangan bebas antar bangsa.
“Sebab, jaminan yang terpenting dalam MEA yaitu sumberdaya manusia (SDM) yang dibalik proses barang dan jasa. Dimana mereka berkompeten menentukan dan menghasilkan kualitas dan harga sesuai dengan standar yang bisa bersaing dengan negara lainnya,” katanya.
Sementara Kabid Pelatihan dan Produktivitas Disnakertransduk Jatim, Drs Suhartoyo MM mengatakan, kinerja AAKI Jatim diakui juga berdampak pada penurunan tingkat pengangguran di Jatim. Sebab salah satu upaya penurunan pengangguran diantaranya  meningkatkan daya saing.
“Nantinya keberhasilan tidak hanya dari jumlah peserta yang mengikuti kompetensi, namun sebesar apa kompetensi dari peserta tersebut,” katanya.
Menurutnya, tingkat kompentensi diukur berdasarkan kualifikasi yang telah ditetapkan. LSP tidak akan berjalan jika tidak ada dukungan assesor. “Dengan demikian, AAKI sangat urgen dilakukan untuk bisa meningkatkan kompetensi dan ketrampilan,” katanya.
Kendala percepatan sertifikasi di Jatim masih ada diantaranya dikarenakan minimnya LSP di Jatim. Berdasarkan BNSP, maka Disnakertransduk Jatim mendorong kab/kota, instansi, hingga perusahaan membentuk LSP dalam upaya menghadapi MEA.
“Di sisi lain, Disnaker Kab/kota masih belum ada respon dalam upaya menghadapi MEA, terkecuali Kota Surabaya. Pemkot Surabaya telah melayangkan surat ke Gubernur untuk memberikan dukungan percepatan sertifikasi masyarakat Kota Surabaya. Lainnya belum ada respon,” katanya. [rac]

Keterangan Foto : Ketua AAKI Jatim, Hari Sugiri beserta pengurus AAKI dan Disnakertransduk Jatim meresmikan Website agar masyarakat turut aktif didalamnya.

Tags: