2018, PT Rifan Financindo Berjangka Bukukan Transaksi 1 Juta Lot

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi dan Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta, Donny Raymond.

(Opitimistis Tembus Rekor Baru di Tahun 2019)

Surabaya, Bhirawa
Menutup tahun 2018, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) telah berhasil membukukan total volume transaksi 1,178,427 lot atau melonjak 93,08 persen dibandingkan tahun 2017. Ini merupakan rekor baru dalam pencapaian kinerja Perseroan dan melebihi target yang ditetapkan di awal tahun 2018 sebesar 1 juta lot.
Dengan pencapaian tersebut telah mengukuhkan RFB sebagai pemimpin pasar di industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), yang ditunjukkan dengan posisi peringkat pertama dari seluruh perusahaan pialang berjangka lainnya berdasarkan data yang dilansir dari PT Bursa Berjangka Jakarta.
Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya mengatakan, hasil kinerja yang memuaskan ini tercapai berkat kerja keras dan fokus dari seluruh tim bisnis dan operasional RFB yang berusaha memenuhi target baik secara kuantitas maupun kualitas yang baik.
“Sepanjang tahun 2018, total volume transaksi RFB ditopang oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (Sistem Perdagangan Alternatif /SPA) yang meningkat 81,19 persen, atau menjadi 886,699 lot, sementara volume transaksi multilateral naik 141,19 persen menjadi 291,728 lot hingga 31 Desember 2018,” terangnya, Senin (21/1) kemarin.
Teddy menambahkan tingginya pertumbuhan transaksi multilateral dikarenakan geliat harga komoditas seperti Emas, Kopi, Kakao yang bergerak positif sepanjang tahun anjing tanah ini. Sejalan dengan itu, komitmen RFB dalam mendukung pemerintah menciptakan kedaulatan di bidang komoditas dengan menjadi referensi harga dunia menjadi energi perseroan untuk memacu peningkatkan porsi volume transaksi multilateral secara bertahap.
Sampai akhir Desember 2018, RFB berhasil menghimpun total 2.833 nasabah baru, tumbuh 33,51 persen dari tahun 2017 sebanyak 2.122 nasabah baru. Peningkatan jumlah nasabah baru ini seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap jasa perusahaan pialang PT Rifan Financindo Berjangka, serta peningkatan layanan di berbagai sisi.
“Transparansi menjadi urutan pertama dalam prinsip kerja kami, kedua adalah layanan yang memuaskan. Setiap marketing yang kami tugasi membangun hubungan dengan nasabah harus menjadi rekan atau mitra nasabah yang selalu siap sedia menjawab dan melayani kebutuhan transaksi nasabah secara profesional dan berintegritas,” tegas Teddy.
Sedangkan di tahun 2018, RFB berhasil melampaui target di tahun 2019 perseroan optimistis menetapkan target total volume transaksi sebesar 1,5 juta lot yang terdiri dari 1,1 juta lot untuk volume transaksi bilateral dan 400 ribu lot untuk volume transaksi multilateral.
Realisasi angka tersebut akan didukung dengan pengembangan infrastruktur dan ekspansi Sumber Daya Manusia dengan penambahan jumlah dan skill marketing di setiap cabang. Saat ini RFB memiliki 10 kantor yang tersebar di Jakarta (2 kantor), Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Palembang dan Yogyakarta.
“Harapan dan peluang masih terbuka luas untuk pertumbuhan pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di tahun ini, meski akan digelar pesta demokrasi pada April nanti. Potensi terjadinya dinamika pada harga-harga komoditas itu pasti, namun pasar akan tetap stabil. Karena, beberapa permintaan komoditas seperti kopi dan emas diprediksi masih tetap akan tinggi,” ujarnya.
Sementara untuk produk investasi sistem perdagangan alternatif (SPA), seiring membaiknya pasar finansial global, maka tingkat pertumbuhan ekonomi di berbagai negara termasuk Indonesia optimistis masih tumbuh positif sehingga daya kemampuan berinvestasi pun mengalami peningkatan.
“Yang jelas fokus strategi kami tetap sama dengan sebelumnya, yaitu mengedukasi masyarakat seluas-luasnya agar semakin banyak yang memahami dan meyakini pilihan berinvestasi di PBK dan berinovasi merancang aneka produk investasi yang memenuhi kebutuhan nasabah dan pasar,”pungkas Teddy.
Terkait dengan transparansi, RFB telah memfasilitasi sistem transaksi dengan SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang telah disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta. Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.
Di samping SITNA, saat ini RFB juga menyediakan fasilitas registrasi online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android. Dengan sistem ini nasabah bisa melakukan transaksi secara real time. Ke depan, semua proses akan didigitalisasi secara bertahap sehingga semakin memudahkan nasabah dalam berinteraksi dan bertransaksi di RFB.
Sehubungan dengan pencapaian kinerja RFB tersebut, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang, mengatakan saat ini RFB sebagai perusahaan pialang terbesar dan terdepan di industri PBK dengan kontribusi terbanyak di BBJ. Dalam era global market dan perkembangan teknologi, RFB selalu mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan pasar terutama untuk para nasabah. Sehingga dapat memudahkan para nasabah untuk bertransaksi secara mudah dan real time. “Kami optimis, RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas di tahun 2019 ini menjadi lebih besar lagi dari tahun sebelumnya,” tandasnya. [riq]

Tags: