Akibat Proyek Umbulan, Jalan Rusak Capai 30Km

Alat berat pemasang pipa proyek SPAM Umbulan di Jl Raya Pleret, Kabupaten Pasuruan, Senin (29/1). Dalam pemasangan pipa berdiameter 1,9 meter itu, terpaksa membongkar puluhan kilometer jalan dan Pemkab Pasuruan menuntut pelaksana untuk segera memperbaikinya. [Hilmi Husain]

Bupati Minta Pelaksana Patuhi Amdal

Pasuruan, Bhirawa
Pengerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dilakukan pelaksana, PT Meta Adhi Tama, konsorsium PT Medco dengan PT Bangun Cipta. Sedangkan pemasangan pipa proyek senilai Rp 4,51 triliun itu, ditempatkan di fasilitas umum milik pemerintah, yakni jalan-jalan di Kabupaten Pasuruan.
Terkait dengan pemasangan pipa berdiameter 1,9 meter itu, Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf meminta agar pihak pelaksana bertanggung jawab dan segera mengembalikan dengan memperbaiki fasilitas umum yang digunakannya untuk pemasangan pipa.
“Berdasarkan data kami, kerusakan jalan di Kabupaten Pasuruan akibat proyek SPAM Umbulan mencapai sekitar 30 kilometer. Tingkat kerusakan yang bervariasi, hingga ada yang mencapai 80 persen, sehingga tidak layak untuk dilalui kendaraan. Kami minta pihak pelaksana bertanggung jawab dan segera memperbaikinya,” ujar Irsyad Yusuf, Senin (29/1).
Pengerjaan pemasangan pipa berdiameter 1,9 meter itu menggunakan jalan-jalan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Karena pipa yang dipasang berukuran besar, untuk memasangnya dilakukan penggalian dengan lebar hingga mencapai 4 meter dan kedalaman 5 meter. Penggalian untuk pemasangan pipa itu bak membelah jalanan di Kabupaten Pasuruan dan memakan sebagian besar ruas jalan lainnya.
“Jalan yang rusak itu merupakan jalan-jalan yang kami bangun selama 5 tahun terakhir. Termasuk proyek pengerjaan jalan yang harus ditunda pengerjaannya karena ada pemasangan pipa Umbulan. Kami minta agar pelaksana tetap mengedepankan Amdal (analisa dampak lingkungan) dalam menjalankan kewajibannya,” kata Irsyad Yusuf.
Disinggung apakah pelaksana sudah meminta ijin ke Pemkab Pasuruan sebelum memulai pekerjaannya. Pejabat nomer satu di Kabupaten Pasuruan ini menyampaikan sudah minta ijin, namun untuk sosialiasi tingkat kerusakan fasilitas umum yang digunakan, ia tidak mengetahuinya. “Banyak warga yang protes terhadap kami, karena perbaikan jalan tidak langsung diperbaiki. Padahal, pengerjannya sudah berlangsung sekitar 4 bulan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Proyek PT Meta Adhi Tama, selaku Pelaksana Proyek SPAM, Suyanto menyatakan kesanggupannya untuk memperbaiki kerusakan jalan di Kabupaten Pasuruan, akibat dari penanaman pipa untuk mendistribusikan air ke lima daerah di Jatim.
“Jika kerusakan jalan itu akibat dari pemasangan pipa yang kami lakukan. Kami akan bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Kami sudah sepakat dengan Pemkab Pasuruan untuk turun ke lapangan dan menginventarisir kerusakan jalan itu,” kata Suyanto.
Proyek SPAM Umbulan yang menelan anggaran sekitar Rp 4,51 triliun itu, mendistribusikan air sebanyak 4.000 liter/detik, untuk warga di lima daerah, yakni Kota dan Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya serta Gresik.
Untuk mendistribusikan air sebanyak 4.000 liter/detik itu, digunakan pipa berdiameter 1,9 meter dan akan menempuh jarak sepanjang 96,6 kilometer hingga Gunung Giri di Gresik. Pipa dipasang di fasilitas umum berupa jalan-jalan milik pemerintah, terutama di jalan tol Pasuruan-Surabaya-Gresik.
Namun kondisi terberat, pemasangan berada di Kabupaten Pasuruan, sebelum memasuki jalan tol. Pipa-pipa dipasang di jalanan kelas II Kabupaten Pasuruan, yang menghubungkan antar kecamatan.
Sedangkan kendaraan yang tidak bisa melintas, terpaksa menggunakan jalan alternatif kelas III dan menimbulkan kerusakan, akibat intensitas kendaraan yang berlebih.
“Target kami pemasangan pipa di wilayah Kabupaten Pasuruan harus kami selesaikan hingga Maret nanti. Begitu pipa tertanam, kami langsung melakukan perawatan dan perbaikan jalan yang digunakan. Sedangkan kerusakan jalan yang terimbas, tetap kami perhatikan,” jelas Suyanto. [hil]

Tags: