Aku Pintar, Aplikasi Membantu Merancang Masa Depan

Lutvianto Pebri Handoko

Lutvianto Pebri Handoko
Dewasa ini pemilihan jurusan pada perguruan tinggi, masih menjadi persoalan pelik. Ketidakcocokan jurusan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan dan ilmu yang diampu menjadi permasalahan yang masih mengakar. Namun, melalui terobosan inovasi teknologi yang dibuat oleh Alumnus Magister Manajemen dan Teknologi (MMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Lutvianto Pebri Handoko, generasi muda bisa menentukan kebutuhan kerja, potensi dan ilmu yang ditekuni. Yaitu, “Aku Pintar” sebuah aplikasi yang dirancang untuk membantu pelajar Indonesia dalam menentukan masa depannya.
“Aplikasi ini menjadi jawaban dari permasalahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan. Ini menjadi kesempatan yang baik di era digital untuk mengintegrasikan antara pendidikan dan sosial media,” ungkap dia.
Meskipun sudah banyak lembaga yang melakukan tes peminatan dan bakat serupa, akan tetapi menurut Pebri masih sedikit yang menekankan pada nilai kuantitas.
“Banyak tes peminatan yang menekankankan pada sisi kualitas. Tapi, aplikasi Aku Pintar justru menimbang keduanya. Ada kualitas dan kuantitas. Intinya, aplikasi ini lebih komplit dan sesuai dengan anak SMA bahkan SMP,” tutur dia.
Secara umum, Pebri menjelaskan ada tiga fitur utama dalam aplikasi Aku Pintar. Seperti minat pintar, belajar pintar dan kampus pintar. “Ketiganya saling terintegrasi satu sama lainnya. Sehingga dapat diakses secara gratis oleh para pelajar,” imbuh dia.
Lebih lanjut, dalam fitur minat pintar, pengguna akan diminta mengisi tes kepribadian dan penjurusan. Dari pengisian tersebut, pelajar akan mengetahui probabilitas kesesuaian jurusan dan lingkungan kerja berdasarkan hasil tes. Setelah itu, secara otomatis, akan ada rekomendasi kampus yang sesuai dengan minatnya.
“Saat ini kami sudah mengantongi database 1300 kampus se Indonesia. Bulan depan akan bertambah 2000 kampus,” ujar pria yang pernah menjadi aktivis ITS.
Sementara itu, dalam fitur belajar pintar, Pebri menambahkan disajikan berbagai macam materi, soal, kuis, dan try out mulai dari kelas X hingga XII IPA maupun IPS. “Fitur ini berkaitan dengan fitur minat pintar. Pada fitur belajar pitar juga disediakan kolom interaksi antara satu peserta dengan peserta lainnya,” lanjut dia.
Jika mereka tidak mengerti jawabannnya, sambung Pebri, mereka bisa bertanya melalui kolom komentar dan dapat dijawab oleh peserta lain. “Sehingga lebih interaktif dan tidak satu arah,” sahut CEO Aku Pintar.
Di samping itu, ada fitur sebagai pelengkap, fitur kampus pintar berisi mengenai informasi kampus. “Alasan disediakannya fitur ini karena kami menganggap bahwa pelajar SMA masih minim pengetahuannya mengenai kampus-kampus di Indonesia. Mereka akan terbantu mendapatkan informasi kampus yang di desain seperti mini seri web kampus,” tutur dia.
Pebri berujar, bahwa sejauh ini akurasi dari hasil analisisnya mencapai 90-95 persen. Meskipun mendekati sempurna, Pebri mengaku hingga saat ini pihaknya terus melakukan penelitian dan perbaikan dalam aplikasi andalannya dengan tim psikolog yang di gandenganya.
Pria asal Magetan ini berharap, kedepan mampu membentuk ekosistem pendidikan dalam satu ruang yaitu Aku Pintar.
“Kunci keberhasilan yang saya pegang yaitu tetap tenang dalam setiap kondisi supaya mampu menganalisis permasalahan secara jelas dari berbagai sisi,” tandasnya. [ina]

Tags: