Alokasikan 5.695 Titik PJU Rp42 M

PKUKab Mojokerto, Bhirawa
Pemkab Mojokerto mengalokasikan anggaran Rp42 miliar untuk membangun 5.695 titik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Anggaran yang diplot dalam APBD 2015 ini dibagi dalam tiga tahap pembangunan sesuai dengan lokasi PJU.
Pemasangan PJU itu diutamakan di sepanjang  Jalan Protokol di seluruh Kab Mojokerto. Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang selaku leading sektor sudah mulai melakukan perencanaan pemasangan PJU.
Proyek yang digelar sebanyak tiga tahap itu dimulai dari utara Sungai Brantas di daerah Bagusan, Kec Gedeg sampai Kali Lamong, Randegan hingga Simongagrak, Kec Dawar Blandong. Total PJU tahap I yang dikerjakan sejak Mei lalu terpasang 729 titik dengan nilai anggaran Rp6 miliar.
Tahap II dengan nilai proyek Rp18 miliar dikerjakan sejak Agustus kemarin mengerjakan 2.500 titik. Proyek itu difokuskan di selatan Sungai Brantas mulai daerah diantaranya Pungging, Mojosari, Kutorejo, Trawas, Pacet dan lainnya. Tahap III juga digerojok anggaran Rp18 miliar untuk 2.466 titik diantaranya daerah Jatisari, Jatirejo, Candi Gentong dan Kedungmaling.
”Proyek sudah berjalan semua. Untuk penanaman PJU sudah dilubangi tinggal menanam saja,” ujar Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Mojokerto, Ludfi Ariyono,
Mantan Kabag Humas Pemkab Mojokerto menegaskan, pembangunan PJU di seluruh Kab Mojokerto dilandasi seringnya terjadi kecelakaan dan kejahatan. Kecelakaan dan kejahatan itu lebih banyak disebabkan faktor kondisi jalan yang gelap.
Selama ini, kondisi jalan saat malam hari hanya mengandalkan lampu kendaraan saja tanpa ada penerangan PJU. Terlebih  jalan menuju Pacet dan Trawas yang nota bene Kota Wisata juga belum dilengkapi.
”Dari keluhan yang ada pak bupati akhirnya menganggarkan dana untuk PJU. Apalagi kondisi jalan di Mojokerto sudah bagus sehingga tanpa PJU kurang asik,” katanya.
Ludfi mengakui, sejak 6,5 tahun lalu tak ada pembangunan PJU di jalan protokol. Apa penyebab itu semua, Ludfi mengaku kurang paham. ”Saya orang baru disini sehingga apa yang kami lihat kurang ya kami usulkan,” paparnya.
Setelah PJU berdiri dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat, Ludfi mengimbau, agar tak dibuat trek-trekan kendaraan bermotor saat malam hari. Memang kondisi jalan di beberapa wilayah di Mojokerto saat malam hari cukup sepi.
Anggota Komisi C DPRD Mojokerto, Saiku, mengungkapkan PJU sangat penting untuk menerangi jalan saat malam hari. Terlebih jalan yang menuju arah Trawas, Pacet, Dawar Blandong dan lainnya. ”Sarana PJU harus dipenuhi, kondisi gelap di jalan akan membuat orang takut dan enggan melintas,” katanya.
Politisi Partai Hanura, menegaskan Pemkab, harus menyelaraskan pembangunan yang sudah berjalan. Seperti infrastruktur jalan yang sudah ada harus dibarengi dengan PJU. ”Masak jalan sudah banyak yang dibangun tanpa dilengkapi PJU,” pungkasnya. [kar]

Rate this article!
Tags: